Mohon tunggu...
Martina Alvianti Setyoningrum
Martina Alvianti Setyoningrum Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Digital Marketing oleh Kelompok 370 KKN UMD 2021/2022 kepada Masyarakat Pelaku Usaha Tape di Desa Wringin

12 September 2022   13:44 Diperbarui: 12 September 2022   13:55 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bondowoso salah satu kabupaten yang terdapat di Jawa Timur. Kabupaten ini terletak diantara Kabupaten Situbondo, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, dan Kabupaten Probolinggo. Menurut BPS (2022), Bondowoso sendiri terdiri dari 23 wilayah kecamatan. Kecamatan Wringin merupakan salah satu banyaknya kecamatan yang terdapat di Bondowoso. 

Luas wilayah Kecamatan Wringin sebesar 54.449 km2 yang dibagi menjadi 13 desa, yang salah satunya Desa Wringin. Desa Wringin salah satu desa yang menjadi pusat di Kecamatan Wringin dengan luas jumlah penduduk sekitar 7.800 jiwa. Terdapat 8 dusun di Desa Wringin antara lain: (1) Wringin Pasar, (2) Wringin Krajan, (3) Wringin Tengah, (4) Wringin Utara, (5) Wringin Barat, (6) Wringin Pelinggian, (7) Wringin Pelinggian Barat, dan (8) Wringin Palongan.

Sebagian besar penduduk di Wringin bermata pencaharian sebagai pedagang. Banyak masyarakat yang membuka dan mengelola usaha di bidang perdagangan teruatama usaha tape. Usaha tape menjadi potensi di desa ini. Sekitar jalan raya Desa Wringin mayoritas banyak yang menjual tape. 

Sehingga tape menjadi ciri khas dari Desa Wringin itu sendiri. Kebanyakan para usaha tape memasarkan produknya masih menggunakan cara sederhana yaitu dengan menjual di stand tersebut atau menjual di Kabupaten lain dengan menggunakan kendaraan seperti sepeda motor dan pick up. 

Hal tersebut dikarenakan masih minimnya dalam mengenal sistem pemasaran online atau digital marketing. Produk tape merupakan produk unggulan bagi Desa Wringin. Dikarenakan lokasi Desa Wringin yang strategis karena dilalui jalan provinsi menjadikan peluang bagi pengusaha tape dalam menjual produknya. Sehingga memudahkan para  peembeli yang lewat di sekitar lokasi tersebut.

Desa Wringin memiliki potensi desa adalah sebagai pelaku usaha tape. Dimana dalam memasarkan produknya masih menggunakan cara yang sederhana atau pemasaran konvensiaonal. Pelaku usaha tape memasarkan produknya dengan berjualan di pinggir jalan raya dan juga berjualan di luar kabupaten menggunakan kendaraan seperti sepeda motor dan pick up. 

Sistem pemasaran yang menggunakan cara sederhana tidak bisa digunakan terus-menerus. Dikarenakan di era saat ini, bisa dilakukan dengan menggunakan teknologi yang semakin canggih. 

Mencermati dari hal tersebut, selaku Mahasiswa Universitas Jember yang mengikuti pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Jember Membangun Desa Periode II 2021/2022 di Desa Wringin Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso tertarik untuk membantu dan melakukan pendampingan pada pelaku usaha tape dalam mengatasi masalah yang berhubungan dengan pemasaran produk dengan menggunakan digital marketing melalui media sosial yaitu WhatsApp Business dan penandaan titik lokasi Google Maps. 

Pelu adanya strategi digital marketing guna mengembangkan usaha dengan memanfaatkan media sosial yang semakin canggih saat ini.  Agar usaha tape ini dapat berkembang dan lebih efisien waktu bagi pelaku usaha tape.

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Jember Membangun Desa Periode II 2021/2022 di Desa Wringin, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2022 sampai dengan 23 Agustus 2022. 

Metode pelaksanaan yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan adalah dengan melakukan pembimbingan dan pelatihan mengenai strategi digital marketing dengan menggunakan media sosial WhatsApp Business kepada pelaku usaha tape di Desa Wringin, Kecamatan Wringin, Kabupaten Bondowoso. Diperlukan menghimpun data dengan melakukan wawancara kepada pelaku usaha tape di Desa Wringin.

Adapun pembimbingan dan pelatihan yang dilakukan terdapat beberapa metode, diantaranya memberikan materi tentang pentingnya menjual menjual produknya secara online dengan menggunakan media sosial yang mudah kepada sasaran sehingga mendapatkan gambaran mengenai pemasaran produk di media online. 

Melakukan pelatihan dan pendampingan mengenai pemasaran produk secara online di media sosial bisa meminimalisir adanya pengeluaran untuk biaya promosi dikarenakan lebih murah, karena pengelola usaha tidak perlu mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk memasang iklan atau promosi khususnya di media sosial WhatsApp Business. 

Diharapkan dengan pemanfaatan media sosial tersebut sebagai sarana promosi ini dapat membantu usaha tape dalam pengembangan usaha yang menjadi lebih berkembang baik dan meningkatnya penjualan secara offline maupun online.

Perencanaan kegiatan yang akan dilakukan diawali dengan meminta izin dan dukungan kepada Kepala Desa Wringin selama kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Jember Membangun Desa Periode II 2021/2022  berlangsung. 

Melakukan koordinasi dan diskusi mengenai konsep pelaksanaan suatu kegiatan serta tempat dan waktu untuk kegiatan yang akan dilaksanakan pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Jember Membangun Desa Periode II 2021/2022. 

Pada tahap perencanaan diidentifkasikan mengenai permasalahan dari pelaku usaha tape yaitu dari segi pemasaran yang masih menggunakan cara sederhana. Selain itu, juga mengkomunikasikan mengenai pelaksanaan pengabdian baik konsep pelaksanaan dari kegiatan ataupun solusi dalam mengoptimalkan usaha tape yang dijalani oleh sasaran.

Tahap pelaksanaan program kerja dilakukan dengan pelaku usaha tape sebagai sasaran kegiatan. Pada pelaksanaan program kerja tersebut dibagi ke dalam 5 (lima) minggu, dimana setiap minggu memiliki fokus kegiatan tersendiri. Kegiatan pada minggu pertama adalah mengumpulkan dan mempelajari mengenai potensi dari Desa Wringin. 

Potensi dari Desa Wringin adalah sebagian besar penduduknya adalah sebagai pedagang. Salah satunya adalah sebagai pelaku usaha tape. 

Pada minggu pertama sekaligus melakukan perkenalan dengan masyarakat sasaran yaitu pelaku usaha tape sekaligus mendiskusikan mengenai permasalahan yang dialami selama menjalani bisnis usaha tape berupa cara memasarkan produk yang masih menggunakan cara konvesional sehingga masyarakat belum mengetahui tape Wringin itu sendiri. Tape Wringin bukan hanya berbentuk produk tape manis saja. 

Melainkan memiliki produk turunan yaitu tape bakar. Selain itu, juga mendiskusikan dengan sasaran mengenai program untuk mengatasi permasalahan yang sehingga penyelesaian tersebut dapat digunakan sebagai program kerja KKN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun