Mohon tunggu...
Martina MuliaHanifah
Martina MuliaHanifah Mohon Tunggu... Lainnya - pelayan masyarakat bidang yudikatif

Semoga tulisan saya bermanfaat bagi masyarakat luas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengulik tentang Kesehatan Mental sebagai Isu Kontemporer di Lingkungan Masyarakat Indonesia yang Beragam

23 Juli 2024   16:30 Diperbarui: 23 Juli 2024   21:21 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam beberapa tahun ini, banyak masyarakat yang menggaungkan mengenai kesehatan mental. Kesehatan mental itu merupakan hak asasi manusia yang mendasar. Berperan penting dalam proses pengembangan pribadi, komunitas dan sosial serta ekonomi. Mengutip dari laman website World Health Organization (WHO), Kesehatan mental adalah kondisi ketika seseorang menyadari kemampuan dirinya, mampu untuk mengelola stres yang dimiliki serta beradaptasi dengan baik, dapat bekerja secara produktif, dan berkontribusi untuk lingkungannya. Ada beberapa aspek yang mempengaruhi kesehatan mental, antara lain : aspek psikologis, emosional dan sosial. 

Kesehatan mental berdasarkan aspek sosial dapat mempengaruhi masyarakat baik individu maupun kelompok. Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dalam masyarakat seperti kemiskinan, gender, usia, konflik, bencana,  keluarga, dan lingkungan sosial. Sehingga, kesehatan mental juga tidak bisa lepas dari aspek-aspek kehidupan manusia dalam bermasyarakat. Mengutip dari artikel yang ditulis oleh Notosoedirjo dan Latipun (2005) mengemukakan lingkungan sosial sangat besar pengaruhnya terhadap kesehatan mental. (https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-makassar/kesehatan-mental/kesehatan-mental-berdasarkan-pengaruh-aspek-sosial/43610650?page=2)

Ditengah lingkungan masyarakat Indonesia yang beragam, perbedaan budaya mempunyai beragam implikasi terhadap praktik kesehatan mental, mulai dari cara masyarakat memandang kesehatan dan penyakit, pola pencarian pengobatan, sifat hubungan terapeutik, serta isu rasisme dan diskriminasi (mengutip dari laman https://www-ncbi-nlm-nih gov.translate.goog/pmc/articles/PMC6018386/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc). 

Mengapa kesehatan mental  seseorang sangat penting dibahas sebagai salah satu isu kontemporer yang dewasa ini banyak dibicarakan ditengah kehidupan masyarakat Indonesia? Hal ini dikarenakan seseorang dengan kesehatan mental yang baik akan mampu mengoptimalkan potensi dirinya dalam menghadapi permasalahan hidup, tantangan, hingga menjalin hubungan yang positif dengan orang lain. Dalam setiap tahap kehidupan, kesehatan mental penting untuk terus dijaga, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa. Saat kesehatan mental terjaga, seseorang akan lebih mudah dalam menangani stres, berhubungan dengan orang lain, dan membuat pilihan.  Kita tidak bisa mengabaikan ancaman yang timbul dari masalah kesehatan mental ini karena dapat berdampak luas kedalam lini kehidupan manusia bermasyarakat. Boleh dikatakan bahwa masalah kesehatan mental dapat memicu perpecahan keharmonisan kehidupan sehari-hari jika tidak mendapat perhatian khusus dari Pemerintah. 

Beberapa sumber menyebutkan beberapa bentuk gangguan kesehatan mental secara umum, antara lain :

1. Gangguan kecemasan
Orang dengan masalah kecemasan akan memberikan respons terhadap sesuatu secara berlebihan. Berlebihan ini lebih ke arah negatif, seperti ketakutan, kekhawatiran, hingga hal-hal lain yang mungkin berhubungan kepada kematian. Gangguan kecemasan termasuk gangguan yang paling umum dirasakan oleh penderita penyakit mental.

2. Gangguan mood
Gangguan tentang suasana hati ini bisa melibatkan perasaan dalam tempo yang sangat panjang. Perasaan yang muncul bisa terlalu sedih atau juga terlalu bahagia. Gangguan mood yang paling umum dirasakan adalah depresi, bipolar, dan siklotimik.

3. Gangguan psikotik
Penyakit mental ini melibatkan kesadaran yang terganggu. Gejala yang paling sering muncul adalah halusinasi dan delusi. Seseorang bisa seolah-olah melihat objek, suara, atau orang lain yang padahal itu sama sekali tidak ada.

4. Skizofrenia
Gangguan skizofrenia termasuk ke dalam gangguan psikotik yang membuat orang seperti melihat atau merasakan sesuatu. Saat mengidap gangguan skizofrenia, seseorang sulit membedakan mana kehidupan yang nyata dan mimpi.

5. Gangguan makan
Gangguan makan termasuk ke dalam salah satu penyakit mental karena berurusan dengan psikologi dari seseorang. Orang yang mengalami gangguan ini bisa merasa harus atau tidak harus mengonsumsi sebuah makanan. 

Gangguan makan bisa membuat orang bisa mengonsumsi makanan dalam porsi yang banyak hingga menjadi kelebihan berat badan. Bisa juga menjadi enggan makan hingga memuntahkan kembali makanan yang sudah dimasukkan.

6. Gangguan kecanduan
Penyakit mental ini membuat orang sulit menahan dorongan untuk melakukan sesuatu yang seringnya membahayakan diri. Gangguan yang paling sering dijumpai adalah kecanduan rokok, alkohol, hingga obat-obatan. Ada juga kecanduan yang bisa merugikan diri sendiri dan orang lain, seperti kecanduan judi, mencuri, hingga membakar benda yang ada di sekitarnya.

7. Gangguan kepribadian
Orang dengan gangguan ini biasanya memiliki kepribadian yang tidak normal layaknya orang kebanyakan. Hal ini sering membuat orang lain menjadi kesusahan. Sebut saja gangguan kepribadian antisosial yang sulit membuatnya berbaur dengan orang lain.

8. Obsessive-compulsive disorder (OCD)
Orang dengan OCD cenderung memiliki kecemasan dan ketakutan pada sesuatu. Hal ini membuat mereka melakukan hal yang sama berulang-ulang hingga kadang merepotkan untuk diri sendiri. Beberapa orang menganggap hal tersebut menjadi sebuah ritual sakral yang membuatnya menjadi terganggu saat tidak melakukannya. Sebagai contoh gangguan yang membuat orang cenderung mencuci tangan setiap saat.

9. Gangguan stres pascatrauma
Post-traumatic stress disorder (PTSD) merupakan gangguan pada seseorang yang membuatnya sangat tertekan sehingga takut pada sesuatu, termasuk aktivitas, tempat, atau bencana yang pernah dialami. Ketakutan ini akan muncul sewaktu-waktu dan mengganggu para penderitanya biarpun kejadian tersebut sudah terjadi sangat lama.

10. Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
Kondisi ini membuat seseorang sulit fokus, impulsive, dan hiperaktif. Tidak jarang gangguan ini mempengaruhi aktivitas harian. Penyebab ADHD sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun, banyak pendapat yang menyebutkan bahwa gangguan ini diturunkan oleh faktor genetik.

11. Depresi
Depresi berbeda dengan perubahan suasana hati yang terjadi biasanya. Gangguan depresi memiliki episode yang berlangsung lebih panjang. Mereka yang mengalaminya selalu merasa sedih, cemas, tidak bernilai, dan cenderung mau mengakhiri hidupnya.

12. Factitious
Penderita gangguan factitious membuat penderitanya bisa bertindak seolah-olah memiliki gangguan mental. Kondisi ini juga sering disebut sebagai gangguan mental buatan. Tidak jarang penderitanya menyakiti dirinya sendiri atau melakukan sebuah terapi pengobatan yang sebenarnya tidak perlu dilakukan.

Dari beberapa jenis gangguan kesehatan mental yang tersebut di atas, dapat dibayangkan apabila generasi penerus bangsa Indonesia banyak mengalami penyakit kesehatan mental, maka akan menimbulkan masalah serius dikemudian hari serta berdampak pada tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurut para ahli, salah satu tantangan dalam mengatasi penyakit kesehatan mental ditengah kehidupan masyarakat Indonesia yang beragam adalah diperlukannya penanganan melalui pendekatan budaya. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar pengobatan yang diberikan kepada masyarakat yang terkena masalah kesehatan mental tepat sasaran penanganannya. Sehingga diharapkan menekan angka konflik yang dapat timbul ditengah masyarakat. 

Sebagai individu, hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mental adalah 

  •  Istirahat yang cukup
  • Menjaga konsentrasi
  • Olahraga secara rutin
  • Kurangi stres
  • Lakukan hal positif
  • Jaga pola pikir
  • Jaga pola makan

Dengan melakukan upaya yang tersebut di atas dalam rangka menjaga kesehatan mental, secara individu kita sudah bersiap siaga secara jasmani dan rohani agar mempunyai jiwa yang sehat serta tubuh yang kuat. Sebagaimana semboyan yang berbunyi "Dalam jiwa yang sehat, terdapat tubuh yang kuat."

Mengingat betapa pentingnya isu kontemporer terkait kesehatan mental ini, sehingga setiap tanggal 10 Oktober diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia oleh WHO. Pemerintah Indonesia harus lebih memberikan perhatian terhadap isu kesehatan mental yang saat ini banyak dijumpai ditengah masyarakat.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun