Mohon tunggu...
Martina EniSiswanti
Martina EniSiswanti Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan membawa kemajuan

Jangan lelah untuk belajar karena belajar itu sepanjang hayat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya dari Pedalaman: Perjuangan Guru Membangun Asa di Ujung Negeri

26 September 2024   22:28 Diperbarui: 26 September 2024   22:32 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nisa, yang kini telah menjadi dokter, kembali ke desa untuk menjadi salah satu juri dalam festival tersebut. Ia merasa bangga bisa berkontribusi dalam acara yang sangat berarti bagi anak-anak itu. Di tengah acara, ia memberikan sambutan singkat. "Ingatlah, setiap dari kalian memiliki potensi yang luar biasa. Teruslah belajar dan berjuang, karena masa depan ada di tangan kalian!" ucapnya, disambut sorakan meriah dari para penonton.

Acara berlangsung sangat sukses. Para orang tua dan warga desa memberikan dukungan penuh kepada anak-anak. Banyak dari mereka merasa bangga melihat perubahan yang terjadi di desa. Mereka mulai memahami bahwa pendidikan bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi sebuah investasi untuk masa depan yang lebih baik.

Namun, seperti perjalanan hidup lainnya, jalan menuju perubahan tidak selalu mulus. Muncul tantangan baru ketika pemerintah desa merencanakan pembangunan jalan yang akan memotong lahan pertanian warga. Banyak warga khawatir bahwa pembangunan ini akan mengancam kehidupan mereka. Beberapa orang tua mulai menarik anak-anak dari sekolah, berpikir bahwa lebih baik mereka membantu di ladang untuk menghadapi ketidakpastian ini.

Pak Arman tidak tinggal diam. Ia tahu bahwa pendidikan adalah kunci untuk menghadapi setiap tantangan. Ia mengajak seluruh orang tua untuk berkumpul di balai desa dan mendiskusikan masalah ini. Di hadapan mereka, Pak Arman berkata, "Kita semua ingin yang terbaik untuk anak-anak kita. Tapi jika kita menarik mereka dari sekolah, kita akan menutup pintu kesempatan bagi mereka. Mari kita hadapi tantangan ini bersama."

Ia menjelaskan pentingnya berjuang untuk mendapatkan hak-hak mereka, sekaligus menyampaikan pesan bahwa pendidikan akan membantu anak-anak mereka untuk membangun masa depan yang lebih baik. "Kita bisa bernegosiasi dengan pemerintah untuk menemukan solusi yang baik bagi desa dan pendidikan anak-anak kita," lanjutnya.

Dengan tekad dan keberanian, warga desa mulai bersatu. Mereka melakukan audiensi dengan pemerintah untuk membahas proyek pembangunan tersebut, menekankan pentingnya pendidikan dan perlindungan lahan pertanian mereka. Pak Arman bersama para orang tua membuktikan bahwa mereka berkomitmen untuk memajukan desa tanpa harus mengorbankan pendidikan anak-anak.

Setelah melalui proses yang panjang, akhirnya pemerintah setuju untuk merubah rencana pembangunan jalan dengan mempertimbangkan lahan pertanian dan tetap menyediakan akses yang baik untuk desa. Warga desa bersukacita, menyadari bahwa mereka bisa mencapai kesepakatan tanpa harus mengorbankan masa depan anak-anak.

Momen ini semakin menguatkan rasa percaya diri anak-anak dan orang tua di Desa Harapan. Mereka memahami bahwa dengan pendidikan dan kerja sama, mereka bisa menghadapi berbagai tantangan. Pak Arman merasa sangat bangga melihat kemajuan ini. Ia tahu bahwa setiap langkah kecil yang mereka ambil adalah bagian dari perjalanan besar menuju perubahan.

Beberapa bulan kemudian, dengan dukungan dari yayasan pendidikan, Pak Arman merencanakan program bimbingan belajar untuk anak-anak di desa yang ingin melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Ia mengundang alumni dari desa yang berhasil di kota besar untuk berbagi pengalaman dan motivasi. Anak-anak pun semakin termotivasi dan memiliki tujuan yang lebih jelas dalam hidup mereka.

Di akhir tahun ajaran, Desa Harapan merayakan keberhasilan anak-anaknya dengan mengadakan acara wisuda sederhana. Setiap anak yang lulus diundang untuk mengenakan toga dan menerima penghargaan dari Pak Arman. Momen itu sangat mengharukan, penuh dengan air mata kebahagiaan dari orang tua dan anak-anak.

Ketika Pak Arman menyerahkan penghargaan kepada Nisa dan anak-anak lainnya, ia menyampaikan pesan terakhirnya. "Ingatlah, pendidikan adalah perjalanan seumur hidup. Teruslah belajar, teruslah bermimpi, dan jangan pernah ragu untuk mengejar apa yang kalian inginkan. Kalian adalah harapan masa depan desa kita!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun