" Sudah" jawabku datar.Â
" Tunggu di sini ya aku mau bicara dulu dengan Miko, jangan kemana-mana" pintaku pada Niko.
" Hai Miko .. to the point aja ya, aku gak bisa menerima kamu sebagai pacarku. Memang benar aku mengagumimu. Tapi aku gak bisa menjadi pacarmu. Maaf, semoga kita tetap bisa berteman" ungkapku.
Aku berlalu dan menuju ke tempat Niko. Aku meminum jus mangga, rasa segar masuk di tenggorokanku.Â
" Niko aku sadar akan semuanya, ternyata aku mencintaimu, kamu lah yang ada saat aku susah, sedih dan bahagia. Maka aku bersedia menjadi pacarmu" jawabku dengan mantap.Â
" Makasih ya Ca kamu dah percaya sama aku" ungkap Niko dengan bahagia.Â
Kami pun tertawa bersama dengan penuh kelegaan.Â
Terkadang kita berada pada dua pilihan maka kita harus memikirkan banyak hal untuk memilih. Jangan lupa berdoa agar kita dapat menemukan pilihan yang tepat.
*******Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H