Mohon tunggu...
Martue_54
Martue_54 Mohon Tunggu... Human Resources - Culturestudy

@penatani

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mereka Mulai Nyaman

6 Oktober 2023   10:13 Diperbarui: 31 Januari 2024   15:27 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada aturan yang menipu aku bahkan menyaksikan berkali-kali. Lumbung selalu penuh, gabah membungkus tulang yang bangkit berkali-kali karena di peras mereka selalu diam di jam tertentu, tertawa di menit tertentu dan menangis didetik tertentu. Subuh selalu bertanya pada mata yang sembap? Aku harus bagaimana?.Siang mengeluh pada kaki yang ringkih dan sore selalu mengingat pada peluh yang kian luruh. Ada celoteh dari sebrang dan mereka menunduk tak berani mendongak mereka bahkan lupa kalau sedang menyeruput dan mereka tak meneguknya sama sekali membiarkan  menari ria di dalam mulut hingga rasanya tak sama lagi.  Hambar dan pekat. Tapi mereka mulai nyaman, nyaman dengan rasa, nyaman dengan celoteh dan nyaman dengan riasan peluh yang membahasi wajah dan tubuh merekahingga suatu hari, nyaman merenggut hak mereka, membungkusnya dalam diam, dan membiarkanya berlalu tanpa memanggilnya kembali. DAN AKU HARUS BAGAIMANA? MEREKA SUDAH NYAMAN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun