Mohon tunggu...
Martina Rumondang Simbolon
Martina Rumondang Simbolon Mohon Tunggu... Penulis - MNCons

Tempus Gratias Est

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tantangan Tenaga Kesehatan sebagai Edukator bagi Masyarakat

27 Oktober 2023   21:12 Diperbarui: 27 Oktober 2023   21:16 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Selama ini, tenaga kesehatan fokus pada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Sebuah pertanyaan, apakah tenaga kesehatan tersebut menyadari dirinya sebagai masyarakat yang juga harus meningkatkan kesehatan dirinya? Ada saja mungkin tenaga kesehatan merasakan sakit namun tidak tahu penyebab sakit yang dialami, bahkan untuk penyakit ringan yang dimiliki. 

Contoh sederhana, bisa saja penyakit maag yang dimiliki bukan karena telat makan tetapi karena kondisi stres berkepanjangan akibat pekerjaan yang dihadapi. Untuk tenaga kesehatan yang tidak tahu penyebabnya, aktivitas yang dilakukan untuk mengurangi rasa sakit tersebut bisa saja dengan makan, tanpa memperhatikan aspek pengelolaan stresnya. 

Contoh sederhana lainnya ialah minum air putih. Seorang tenaga kesehatan pasti sudah tahu takaran air yang diminum setiap harinya, tetapi masih ada tenaga kesehatan yang belum memenuhi kebutuhan airnya setiap hari.

Mengapa hal ini menjadi tantangan bagi tenaga kesehatan? Tenaga kesehatan adalah pionir terdepan untuk mengangani masalah kesehatan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. 

Apabila tenaga kesehatan tidak mampu menerapkan pola hidup sehat tersebut, bagaimana nakes memberikan edukasi kepada masyarakat? 

Ada etos komunikasi dimana kekuatan dari komunikator berdasarkan karakter pribadinya yang dapat meningkatkan rasa percaya dari masyarakat. 

Hal ini seperti bagian dari aura tenaga kesehatan. Bagi masyarakat yang peka, mereka mampu menangkap sinyal apakah perkataan tenaga kesehatan benar dan telah diterapkan oleh nakes itu sendiri sehingga layak dijadikan panutan.

Tenaga kesehatan harus menyadari hal ini sehingga pada saat ditanyai oleh pasien atau lingkaran kecil sekitar kita seperti keluarga, kita mampu menjawab pertanyaan dan memberi edukasi yang tepat.

Selain itu, tenaga kesehatan juga harus selalu meningkatkan pengetahuan tentang informasi kesehatan melalui sumber yang jelas. Di era digital saat ini, informasi kesehatan sangat mudah diakses. Namun, hal ini belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Perilaku kurangnya minat baca menjadi penghalang bagi tenaga kesehatan untuk memperoleh informasi yang tepat. 

Disisi lain, kecenderungan mendengarkan atau menonton video informasi kesehatan yang berasal dari "influencer" sering kali menjadi acuan. Sebuah peringatan untuk diri sendiri, apakah informasi yang saya berikan nantinya berasal dari sumber terpercaya atau dari influencer yang baru saja saya tonton? 

Jika informasi yangdi peroleh dari influencer, apakah influencer tersebut mengutip dari sumber terpercaya serta mampu mempertanggungjawabkan informasi kesehatan yang diberikan? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun