Ijinkan aku bercerita salah satu bagian hidup cucu adam
hidup yang sudah digariskan oleh Sang Pencipta Alam
tersebutlah seorang gadis bernama Nilam.
kisah ini bermula kira-kira 330 hari lebih 23 jam
ketika itu hari sudah berganti malam
seperti biasanya, mata Nilam tak bisa terpejam
sambil menatap layar monitor yang terlihat suram
kepada satu nama, Nilam tergerak mengucap salam
adalah tertulis nama Pram, lelaki asal Batam, berkulit hitam namun tidak legam
"Hai, kau kan yang waktu itu ketemu di bulan Muharam"
"Iya, kamu Nilam kan, yang waktu itu terpeleset ke dalam kolam"
"hoho... ternyata ingatan itu masih mencengram"
pembicaraan berlanjut penuh ragam
mereka sibuk bertukar autogram
sama2 berlagak seperti bohlam, memberi terang dalam ruang temaram
sama2 spontan mengirim mantram, membuat perasaan semakin tenggelam
entah bagaimana, situasi mereka berubah jadi kelam
saling geram
saling ancam
saling tikam
saling diam
barangkali Nilam terlalu berlebihan azam
belum sampai tujuan, kapalnya sudah karam
tapi mungkin kisah ini belum khatam
entahlah apakah akan terbenam dalam makam
atau tetap berjalan mulus seperti pualam
Yah, tak ada yang tau suratan Sang Pencipta Alam
Nilam bingung mengapa suasana berubah jadi suram
kepada Pram, ia tak berani bertanya lebih dalam
Nilam hanya bisa bergumam
"Maaf, aku jatuh cinta diam-diam"
_Martina_