Tahukah berapa ongkos kirimnya? Hanya 38 ribu 5 ratus rupiah! Itu pun masih didiskon 5 ribu rupiah subsidi ongkir. Wajahku yang semula muram, seketika berubah cerah. Tak perlu berpikir panjang, aku langsung membeli kipas angin tadi dan memilih JNE-Trucking sebagai kurir pengirimannya.
Dua hari kemudian, Kakung meneleponku. Dengan nada suara yang terdengar bahagia, Kakung mengucapkan terima kasih karena kiriman paket berupa kipas angin telah beliau terima dalam kondisi baik. Beliau bahagia karena meskipun aku tak bisa hadir di Hari Idul Fitri, namun setidaknya ada sosok pengganti yang sama-sama bisa menghadirkan kesejukan di dalam rumah.
Aku bahagia sekaligus terkejut. Bahagia karena Kakung bahagia, tapi terkejut karena paket itu seharusnya baru sampai 2 atau 3 hari yang akan datang. Sebab dari pihak JNE mengestimasi lama pengiriman memakan waktu 4 sampai 5 hari.
Namun faktanya, barang telah tiba di tempat tujuan separuh dari perkiraan waktu tempuh. Luar biasa! JNE telah memberi layanan prima melebihi ekspektasi pelanggannya.
Aku tak menyangkal apabila ada pengguna JNE yang mengalami pengalaman berbeda denganku. Pengalaman yang mungkin kurang nyaman. Jangankan orang lain, aku sendiri pun pernah.
Aku sering membeli makanan basah berupa gudeg dari sebuah restoran terkenal di Jogja. Pengirimannya selalu menggunakan JNE YES, singkatan dari Yakin Esok Sampai. Makanan basah memang mudah basi, karena itulah harus menggunakan ekspedisi khusus agar bisa segera sampai di alamat penerima.
Berkali-kali menggunakan layanan JNE YES, tak pernah terjadi kendala. Paket selalu datang maksimal pukul 2 siang. Sehingga gudeg kesukaanku diterima masih dalam keadaan segar.
Namun beberapa waktu lalu, tak seperti biasanya, paket gudeg yang kubeli belum kunjung datang. Padahal sudah hampir pukul 5 sore. Aku khawatir paket akan datang keesokan harinya. Wah, bakalan basi dong!
Meskipun ada jaminan paket pasti datang maksimal pukul 23:59 dan akan ada ganti rugi apabila tidak ditepati, tetap saja timbul rasa ketidaknyamanan.
Coba bayangkan, ada kurir datang mengetuk pintu rumahmu pada pukul setengah 12 malam hanya demi mengantarkan sepaket gudeg. Tidak lucu kan?