Mohon tunggu...
Marthin Budi Laksono
Marthin Budi Laksono Mohon Tunggu... -

just me

Selanjutnya

Tutup

Money

Balada Tahu Tempe

27 Juli 2012   03:11 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:34 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Persoalan lainnya adalah harga kedelai yang kurang menarik dibanding komoditas lain, adanya anggapan kedelai hanya menjadi tanaman sela dalam sistem budidaya, pemasaran yang kurang terjamin, kurangnya modal petani serta belum berkembangnya kelembagaan dan kemitraan agribisnis kedelai.

Selain masalah dari dalam, Departemen Pertanian juga mengidentifikasi kendala dari luar seperti kebijakan impor yang tidak dibatasi dalam Bea Masuk 0%, semakin berkurangnya ketersediaan lahan produksi akibat alih fungsi lahan, berkurangnya ketersediaan air irigasi dan persaingan penggunaan air dengan industri dan pemukiman dan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi.

Jika menyimak kajian Departemen Pertanian tentang masalah yang dihadapi, maka sesungguhnya pemerintah sudah mempunyai arahan untuk bergerak dan bertindak mengeluarkan kebijakan yang berpihak pada petani kedelai. Ini memerlukan "political will" yang kuat agar negeri kita tak terjajah oleh produk-produk impor.

Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika banyak kebutuhan kita kini dipenuhi dari barang-barang impor, mulai dari mainan anak-anak, gunting sampai celana kolor. Bahkan beras dan gulapun kita mengimpor.

Tanpa "political will" yang kuat, mustahil Departemen Pertanian mewujudkan target peningkatan produktifitas kedelai sebesar 1,5 ton/ha ditingkat petani, dan produksi kedelai sebesar 1,9 juta ton pada 2012.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun