Pahit menunggu, waktu terasa berjalan lambat, Seperti secangkir kopi yang terasa tanpa gula. Mimpi-mimpi berkisar di dalam kegelapan, Menanti cahaya yang mungkin datang suatu saat.
Menunggu adalah rasa getir yang meresap, Seperti rindu yang membakar di malam sunyi. Ketidakpastian menggoreskan luka di hati, Namun, kita bertahan dalam harap yang tegar.
Seiring waktu berlalu, sabar jadi teman, Menunggu bukanlah akhir dari segalanya. Pahitnya menanti, melahirkan kekuatan, Sebuah pelajaran dalam perjalanan hidup yang panjang.
Meski pahit menunggu, tetaplah berdiri, Hanya dalam kesabaran, kita menemukan keajaiban. Tiap detik yang dilewati membawa hikmah, Dan setiap pahit menunggu, menuju keindahan yang tak terduga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H