Pada awalnya kamu sendiri yang memberi luka hingga aku berdarah namun justru aku yang harus minta maaf karena darah ku mengenai kaki muÂ
Aku tersesat di dalam keheningan malam dengan kesendirianku dan kesediaan ku yang engkau berikan kepadakuÂ
Semudah itu kah engkau meninggalkan permata yang pernah kamu cintai dan memiliki pergi dengan kunang-kunang yang engkau anggap indah namun tak seindah yang engkau bhayangkan karena kunang-kunang akan pernah meninggalkan pohon itu setelah merasa bosan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!