Mohon tunggu...
Marthin Kilimandu
Marthin Kilimandu Mohon Tunggu... penulis & fotografer -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Latra & Yayasan Puspadi Bali Peduli Anak Bangsa

22 Juli 2016   04:03 Diperbarui: 22 Juli 2016   04:18 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Denpasar, PUSPADI Bali adalah sebuah Yayasan Rehabilitasi penyandang Cacat tubuh (Disabilitas) yang secara kasat mata biasa-biasa saja tapi mari kita masuk kedalamnya, seperti penelusuran kami sejak beberapa pekan terakhir meneteskan air mata karena terharu disana ada factor dikasihani tapi mereka (para penyandang cacat ) selalu tersentum dan penuh semangat, itu terjadi ketika kami mendapati mereka di bengkel kerja Puspadi  Bali.

Mereka didik untuk hidup mandiri dan kebanyakan pekerja bengkel adalah para penyandang cacat alias tidak punya kaki, sepintas mereka normal seperti  manusia ciptaan Tuhan lainnya tapi ketika kita mohon ijin untuk membuka penutup kaki disana berdiri Kaki besi, plastic dan ornament lainnya dan itu di akui I Nengah Latra selaku Direktur Puspadi  Bali.

Puspadi Bali adalah cikal bakal Yakkum Jogja, dimana seorang pemuda Bebandem-Karang asem pada tahun 1986 lalu duduk di bangku SMA korban luka bakar sumber lampu petromak yang meledak yang mengakibatkan seluruh tubuhnya habis terbakar. Selama 2 tahun mengalami tekanan mental kala itu, dimana lingkungannya memvonis karena kutukan sang khalik dan berat memang untuk menjalani semua itu dimana tangan kirinya tertekuk akibat lampu petromak dan sontak tangan kiri tidak berfungsi lagi.

Dua tahun waktu yang sangat lama kata Latra, akhirnya  informasi di Jogja bahwa ada yayasan yang mau menampung penyandang cacat seperti dirinya, melalui pergumulan akhirnya pada tahun 1988 kabur ke Jogja dengan harapan akan segera ditangani cacatnya, namun  apa dikata di Jogja malah jadi tukang kebun dengan gaji  Rp. 45.000.- waktu itu  dan sambil belajar elektronik (service dan merakit Radio) serta terus berusaha dan bekerja atas kegigihan dan kesabarannya 4 bulan kemudian tangannyapun di operasi dan Tuhan menjawab Doa saya untuk normal lagi,  cerita Latra.

Pengabdian adalah keputusan yang diambil untuk mendukung pekerjaan di Yakum Jogja sambil  menimba ilmu dan pada akhirnya di tahun 1999, putera karangasem ini harus pulang mengabdi di kampung halaman dan tidak sediri juga mendirikan Yakkum bersama teman-teman yang kini lebih dikenal dengan Puspadi  Bali dengan dukungan para Donasi yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu hingga saat ini Yakkum Bali sudah membantu kurang lebih 1964 penyandang cacat rehabilitasi dan selalu didukung Ibu Janice Mantjika yang juga salah seorang pendiri Yayasan dan pengurus Puspadi Bali juga serta teman-teman lainnya terus berupaya agar Puspadi Bali bisa  menjadi saluran berkat bagi penyandang Disabilitas yang akan dibantu, kami juga berterima kasih kepada pemilik “Annika Linden Center” yang sudah menyiapkan tempat untuk melakukan segala aktifitas Puspadi Bali demi kemanusiaan kata Latra.

Masih mau ikuti terus cerita Latra dengan Puspadi Balinya..?Ks-Mk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun