Momen ketika saya menyaksikan senyum kepuasan para murid ketika mereka akhirnya bisa menyelesaikan tugas yang diberikan, SAYA SENANG!
Momen ketika saya mendengar murid-murid mengemukakan keantusiasan mereka menanti topik pelajaran saya selanjutnya, SAYA SENANG!Â
Momen ketika saya menyaksikan murid saya terbengong-bengong tak percaya ketika mereka berhasil melewati standar yang tadinya kelihatan mustahil untuk mereka lewati, SAYA SENANG!
Momen ketika saya punya waktu lowong saat jam sekolah, SAYA SENANG! Itu artinya saya punya waktu ekstra untuk mencari ide guna menciptakan KBM yang menarik sekaligus menantang para murid.Â
Momen ketika saya bisa menyelesaikan seluruh pekerjaan saya tepat waktu, SAYA SENANG! Itu artinya saya tidak perlu mengorbankan waktu pribadi saya untuk menyelesaikan tugas profesional saya. Saya justru bisa lebih efektif memberikan kontribusi lain bagi orang-orang di sekeliling saya yang mencintai dan dicintai oleh saya. SAYA SENANG!
Saya bersenang-senang di tengah-tengah 'arena bermain' sebagai seorang guru profesional. Saya memang tidak akan pernah menjadi guru sempurna, namun saya ingin terus 'bermain' dan merasa bahagia dengan segala pencapaian yang berhasil diraih oleh para murid saya dan juga diri saya sendiri sebagai seorang individu di tengah-tengah masyarakat. Saya akan terus belajar, menantang diri saya sendiri serta berinvestasi untuk masa depan bangsa yang lebih baik. SAYA SENANG MELAKUKANNYA!
Kata-kata Dr. Eka semakin terngiang-ngiang di telinga saya. Saya sangat menikmati 'arena bermain' ini. SAYA BERSENANG-SENANG! Pantas saja Confusius pernah berkata, "Choose a job you love, and you will never have to work a day in your life."
Â
CATATAN TEPI:
Saya terinspirasi membuat tulisan ini setelah menonton tayangan Mata Najwa "Belajar dari Ki Hajar Dewantara" (Kamis, 26 November 2015). Saat Pak Anies Baswedan menyatakan bahwa tugas administratif guru akan dikurangi karena pemerintah ingin memberikan ruang kreatif bagi guru-guru, langsung disambut riuh oleh seluruh penonton di studio. Lalu Pak Anies Baswedan menambahkan bahwa tujuannya yaitu supaya guru mampu merancang pembelajaran yang menyenangkan, bukannya 'bersenang-senang'. Mungkin, yang dimaksud oleh Pak Anies adalah 'berleha-leha" ya? Kalau itu saya setuju :) Tapi, kalau guru-guru tidak boleh bersenang-senang, wah kasihan dong! Hehehe. Akhir kata, saya tetap mendukung Pak Anies Baswedan untuk terus maju guna mendidik para generasi bangsa ini. Maju terus Pendidikan Indonesia!