Mohon tunggu...
Martha Yuliana
Martha Yuliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa Atma Jaya Yogyakarta program studi Akuntansi.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Decision Makings Managerial: Bagaimana Cara Menentukan Pilihan?

26 Maret 2024   16:44 Diperbarui: 27 Maret 2024   01:23 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam hidup ini tentu saja kita di hadapkan dengan berbagai macam pilihan. Pada saat memutuskan untuk memilih suatu pilihan, tentu kita pasti harus memikirkan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kita memilih hal tersebut. 

Apa lagi, jika pilihan tersebut berhubungan dengan pekerjaan. Hal tersebut juga berlaku bagi seorang manajer yang harus memutuskan suatu pilihan . Maka, ia harus melakukan beberapa tahapan proses demi menentukan pilihan yang tepat.

Berikut tahapan-tahapan memutuskan suatu pilihan untuk manajerial:

1. Mengidentifikasi Masalah

Setiap pilihan berasal dari suatu masalah. Manajer harus berhati-hati agar tidak tertukar antara masalah dengan gejala-gejala masalah.

Contoh: Seorang manajer memiliki sebuah masalah yaitu laptop lamanya sudah tidak memadahi untuk melakukan pekerjaannya.

2. Mengidentifikasi Kriteria Pilihan

Setiap manajer harus mengidentifikasi kriteria keputusan yang penting atau relevan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Setiap pengambil keputusan memiliki kriteria yang memandu keputusannya.

Contoh:  Manajer tersebut mempertimbangkan beberapa kriteria yang diperlukan untuk membeli laptop barunya (kemampuan memori dan penyimpanan, kualitas tampilan, daya tahan baterai, garansi, dan bobot kamera adalah kriteria yang relevan dalam keputusannya).

3.  Alokasikan Bobot pada Kriteria
Jarang sekali kriteria yang relevan memiliki nilai yang sama pentingnya. Jadi, pengambil keputusan perlu memberikan bobot pada item-item tersebut untuk memberikan prioritas yang tepat dalam keputusan. Bagaimana caranya? Cara yang sederhana adalah dengan memberikan bobot 10 pada kriteria yang paling penting, lalu memberikan bobot pada kriteria lainnya dengan menggunakan standar tersebut.

Contoh: Manajer itu memberikan bobot penilaian dari 1-10 terhadap kriteria-kriteria laptop diatas.

Management, Global Edition, Exhibit 2-2
Management, Global Edition, Exhibit 2-2

4. Mengembangkan Alternatif

Langkah keempat dalam proses pengambilan keputusan mengharuskan pengambil keputusan untuk membuat daftar alternatif yang dapat menyelesaikan masalah. Pada langkah ini, pengambil keputusan harus kreatif, dan alternatif yang ada hanya berupa daftar-belum dievaluasi.

Contoh:Manajer tersebut telah mengidentifikasi tujuh laptop sebagai pilihan yang memungkinkan.

5. Menganalisis Alternatif

Setelah alternatif diidentifikasi, pengambil keputusan harus mengevaluasi setiap alternatif. Caranya dengan menggunakan kriteria yang telah ditetapkan diatas. Perlu diingat bahwa data ini mewakili penilaian dari tujuh alternatif menggunakan kriteria keputusan, bukan pembobotan. Ketika Anda mengalikan setiap alternatif dengan bobot yang diberikan, Anda akan mendapatkan alternatif berbobot seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah. Skor total untuk setiap alternatif adalah jumlah dari kriteria yang telah dibobotkan.

Contoh:

Management, Global Edition, Exhibit 2-4
Management, Global Edition, Exhibit 2-4
6. Pilih Alternatif

Memilih alternatif terbaik atau yang menghasilkan total tertinggi pada langkah ke-5.

Contoh: Manajer itu akan memilih Microsoft Surface Book karena nilainya lebih tinggi dari semua alternatif lainnya (total 249)

7. Menerapkan Alternatif

Keputusan diterapkan dengan menyampaikannya kepada mereka yang terkena dampak dan mendapatkan komitmen mereka. Bukti penelitian menunjukkan bahwa orang-orang lebih cenderung mendukung keputusan yang telah melalui beberapa tahapan pilihan daripada langsung memutuskan suatu pilihan.

8. Mengevaluasi Efektivias Keputusan

Mengevaluasi hasil atau dampak dari keputusan tersebut untuk melihat apakah masalah telah terselesaikan. Jika evaluasi menunjukkan bahwa masalahnya masih ada, maka manajer perlu menilai apa yang salah. Apakah masalahnya tidak didefinisikan dengan benar? Apakah ada kesalahan yang dibuat saat mengevaluasi alternatif? Apakah alternatif yang tepat telah dipilih tetapi tidak diimplementasikan dengan baik?

Hal-hal diatas merupakan salah satu proses-proses untuk menentukan pilihan bagi seorang manajer.

Sumber: Robbins, Stephen, P. and Mary A. Coulter. Management, Global Edition. Available from: VitalSource Bookshelf, (15th Edition). Pearson International Content, 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun