"Jangan merokok didalam kendaraan umum dong, ada anak kecil".Sahutku sambil mata melotot tertuju sama laki-laki itu sambil berusaha membenarkan posisi anak saya supaya tidak menghirup asap rokok itu. Beruntung laki-laki itu cepat sadar dan meminta maafkan langsung mematikan rokok yang sedang asik dihisapnya. Â
Kalau dia tidak mau mematikan rokoknya aku akan turun dari elf itu diiringi dengan omelan merepat yang tidak adatitik koma nya. Yes, semenjak punya anak sebel banget dengan yang namanya asap rokok.Â
Sebelum punya anak sih gak terlalu gimana sama yang namanya asap rokok, tapi sekarang semenjak punya anak dan sering lihat campaign bahaya rokok dan paparan asap rokok, mulai sensitif deh kalau udah mencium asapnya.Â
Peran media sosial era sekarang mampu menyebar informasi hingga masyarakat luas mampu menyerap informasi positif. Seperti halnya program Talkshow yang diselenggarakan oleh Kantor Berita Radio (KBR) #PutusinAja yang mengangkat tema "Selamatkan Generasi Emas Dari Bahaya Rokok".Â
Bertempat di Hotel Mercure Karawang Jawa Barat dengan narasumber yang hadir yaitu Dr. Renny Nurhhasana selaku Manager Program Pengendalian Tembakau dan peneliti Pusat kajian jaminan sosial PKJS Universitas Indonesia, ada Plt Dinas Kesehatan Karawang Nurdin Hidayat dan Samsuri SIP MM Asda I Pemda Karawang.Â
 Ada alasan KBR mengangkat tema ini, karena ada 60ribu keluarga peserta program PKH ini di Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat.Â
Berbagai inisiatif tentunya dibutuhkan untuk menyelamatkan generasi emas Karawang dari bahaya rokok terutama dari keluarga penerima bantuan sosial.Â
Karawang sudah menetapkan kawasan tanpa rokok dan kawasan bebas rokok sejak 2016. Berbagai solusi terhadap aturan ini juga telah dilakukan bahkan juga dikenakan kampung Satria, Kampung Sehat Aman Tanpa Rokok Indah dan Asri.
Setuju dengan Pak Samsuri, sosialisasi campaign bahaya rokok menurut saya tepat sasaran dengan pendekatan ke supir angkot, kenapa? Karena masih ada aja yang merokok dalam angkutan umum.Â
Sosialisasi ketempat ruang publik atau fasilitas umum tentang bahaya rokok dirasa sangat penting, karena fasilitas umum sejatinya harus saling menghargai.Â
Kalau pun anda merokok, ya merokoklah ditempatnya jangan mengganggu yang ada disekitar anda. Pengalaman pribadi ketika naik bus yang terdapat smoking areanya, dan saya duduk di barisan kedua dari belakang dan itu asapnya masih tercium bikin saya tidak nyaman karena saya bawa anak yang masih balita, duh rasanya nyesek ingin cepat-cepat sampai dan turun dari bus itu.Â
Tapi ya apa boleh buat, hidup dengan keberagaman karakter tentunya dibutuhkan kesadaran yang lebih tinggi, menurut Pak Nurdin membudayakan kebiasaan dan kesadaran diharapkan bisa membantu mensosialisasikan campaign bahaya rokok.Â
Menuju generasi emas 2045 mendatang, yuk kita dukung selamatkan generasi emas kita dari bahaya rokok. Penuhi hak anak dengan bebas bahaya rokok karena mereka generasi penerus yang harus sehat jiwa raganya. Mulai dari diri sendiri, mulai dari hal terkecil yuk kita ubah kebiasaan kita yang tidak sehat, dengan niat dan tekat yang kuat pasti bisa. ***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H