Beliau juga mengatakan, orang jaman dahulu tidak pamrih untuk melakukan sesuatu, apalagi menanam pohon yang hasilnya belum tentu akan mereka nikmati, beliau sambil menunjuk pohon dukuhwarisan leluhurnya. Nah…gimana dengan kita?? Jika kita membeli buah tak ada salahnya jika kita menanam bijinya kembali untuk bisa dinikmati anak cucu kita kelak.
Sambil mendengarkan riwayat sungai Ciliwung, para peserta diajak menanam pohon di pinggiran sungai Ciliwung, dan semua peserta di beri kesempatan menanam pohon salak dukuh dan mangga. Bismillahirahmannirahim…semoga pohon yang kita tanam tumbuh dengan baik dan berbuah. Kegiatan yang bertema Green Sosial For Save Ciliwung yang bekerjasama dengan BlueBird dan komunitas Ciliwung ini penuh dengan edukasi dan memperkenalkan adat, kebudayaan dan kuliner Betawi.Salut buat Ibu Noni Purnomo selaku Vice President Bussiness Development Blue Bird Group yang peduli tentang ekosistem yang ada di sungai Ciliwung.
Beliau mengatakan, bahwa sungai ini sungai dianggap yang paling parah mengalami kerusakan di banding dengan sungai-sungai lain yang mengalir di Jakarta. Untuk itu Blue Bird ingin membantu untuk memberikan solusi dan mengatasi kerusakan tersebut. O’ya sekarang di sekitar Ciliwung daerah Condet ada jaringan free wi-fi nya loh, dan Blue Bird Group memberikan fasilitas tersebut.
Semoga dengan tulisan ini, para pembaca jadi bisa tergerak untuk ikut serta melestarikan sungai Ciliwung. Dan semoga keikutsertaan BlueBird Group dalam pelestarian ekowisata Ciliwung bisa teratasi sama dengan halnya dengan menangani management perusahaan yang mengalami pasang surut. Tentunya hal ini tidak mudah jika kita lakukan tidak bersama-sama, maka Kita semua sebagai masyarakat harus berperan dalam melestarikan ekosistem yang ada disekitar kita.
Salam Lingkungan.***
Tokoh Budaya Pantun Betawi Bang Udin dari Batavia Group:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H