Mohon tunggu...
Reni Marthauli
Reni Marthauli Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga Yang Suka Membaca dan Menulis

Simple Woman

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Peran Orang Tua di Hari Pertama Masuk Sekolah

17 Juli 2012   10:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:52 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_194651" align="aligncenter" width="430" caption="Hari Pertama masuk Sekolah"][/caption] Libur panjang telah usai dan ajaran baru telah dimulai,  semua anak-anak sekolah kembali beraktifas untuk menimba ilmu. Di setiap sekolah ramai para orang tua berbondong-bondong mengantarakan putra putrinya yang baru masuk sekolah. Beragam cerita dan kisah tentang pengalaman di Hari Pertama Masuk  Sekolah, Ada yang harus terus di dampingi oleh ibunya terus ketika belajar akan dimulai, ada yang nangis mungkin karena merasa asing dan belum menyesuaikan dengan teman dan lingkungan. Tradisi ini rupanya tidak mengalami perubahan dari jaman dulu. Ketika saya kemaren mengantar keponakan ke sekolahnya, jadi mengingatkan  waktu jaman saya sekolah dulu.

[caption id="attachment_194652" align="aligncenter" width="491" caption="Orang Tua Menunggu di Luar kelas"]

1342519647246482759
1342519647246482759
[/caption] Ketika umurku menginjak 6 tahun dan sudah waktunya untuk masuk sekolah, ketika itu nenek sangat berperan besar dalam hidup saya beliau dengan sabar dan tanpa pamrih rajin mengantar dan menjemput ketika aku duduk di bangku Sekolah Dasar, Masih ingat kejadian waktu hari pertama masuk sekolah tidak ada hambatan dalam proses penyesuain teman-teman dan beradaptasi dengan lingkungan baru, ketika itu saya sangat senang bisa bersekolah. Tidak seperti teman yang lain, ada sebagian yang harus didampingi ibunya, meskipun saya masih kecil, namun sudah punya pemikiran untuk tidak mau merepotkan nenek, Karena jarak rumah dengan sekolah dekat, saya sering cerewet dan ngomong berulang-ulang ketika hendak pergi ke sekolah, setiap hari pasti saya ngomong gini : Nek..jangan kemana-mana kalau pulangnya jangan di jemput. Kata-kata itu yang saya ingat sampai sekarang. Namun tidak dipungkiri juga sifat alami anak-anak yang masih labil dan sensitif pernah saya alami juga, di hari pertama belajar, saya tidak mengalami kesulitan untuk belajar. Karena sejak umur 4 tahun saya sudah belajar menghafal huruf abjad dari A sampai Z ,kemudian belajar membaca dan menulis juga berhitung. Suatu ketika pada saat pelajaran matematika, karena saya tidak bisa mengerjakan satu dari 5 soal, saya spontan nangis karena tidak bisa mengerjakan soal.

[caption id="attachment_194654" align="aligncenter" width="491" caption="Hari pertama Masuk Sekolah"]

1342519784754356399
1342519784754356399
[/caption] Para orang tua yang menunggu dan memantau putra putrinya dari luar di balik jendela pada memanggil nenek saya, karena saya nangis, tidak lama nenek datang menghampiri saya yang sedang ditenangkan oleh guru dan nenek bertanya kenapa??  Lalu guru menjelaskan tidak apa-apa bu, hanya tidak bisa mengerjakan satu soal saja, jawab Ibu guru sambil tersenyum. Ada cerita mengharukan juga ketika saya hendak melanjutkan kuliah, tanpa saya minta nenek tetap setia menemani saya berjalan menyusuri sepanjang trotoar untuk memungut selebaran dari kampus dan nyari biaya yang murah. Terima Kasih nenek…tanpa kehadiranmu dalam hidupku mungkin aku tidak bisa seperti sekarang. Ya Allah..tolong jaga beliau, sayangi beliau sebagaimana beliau menyayangiku. Amin.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun