Mohon tunggu...
Martha Thalia
Martha Thalia Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Email Marketing vs Social Media: Manakah yang Paling Baik?

29 Januari 2018   12:59 Diperbarui: 31 Januari 2018   17:38 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika Anda merupakan seorang marketer, tentu Anda akan menanyakan pada diri Anda sendiri tentang marketing channels manakah yang kiranya paling baik untuk bisnis Anda. Email marketing atau social media marketing?

Meskipun sama-sama digunakan untuk mengirimkan pesan secara langsung kepada audiens, email dan sosial media sangat berbeda (Anda dapat membacanya di sini). Kali ini kami ingin mencoba membandingkan kekuatan dan kelemahan, serta membantu Anda untuk menemukan marketing channel mana yang sekiranya sesuai dengan tujuan Anda.

1. Distinctive Features

Email Marketing

  • Terdapat comprehensive analytics tools
  • Data memungkinkan Anda untuk mengetahui profil pelanggan
  • Harga yang masih normal atau relative sangat terjangkau (campaign yang kecil terkadang juga tidak dikenakan biaya)
  • Konten yang menarik dan kuat akan menghasilkan leads dari pelanggan Anda
  • Dilengkapi dengan opt-in (untuk mengekspresikan ketertarikan pelanggan dengan produk Anda)
  • Memiliki "usia" yang lebih dan sudah terbukti baik untuk digital marketing
  • Berdasarkan data, rata-rata email marketing open rate untuk setiap bisnis yakni 73%

Social Media

  • Hanya mampu menargetkan satu jenis audiens (berdasarkan pada lokasi, usia, ketertarikan, dsb)
  • Data salinannya lebih singkat, jelas dan menghibur
  • Biaya posting juga relatif murah
  • Mengedukasi followers dan membagikan informasi pada real-time, day-to-day
  • Baik untuk menciptakan brand awareness
  • Membantu untuk meningkatkan search engine ranking
  • Berdasarkan data, rata-rata pertumbuhan pada Facebook yakni 6% dan Twitter 2%

2. Reach

Email Marketing

Saat Anda telah berhasil meraih perhatian inbox satu klien Anda, maka para pelanggan akan membuka dan membaca email Anda. Jika mereka menyukainya, maka mereka akan berekspektasi lebih besar pada email Anda dan mereka akan menjadi klien yang loyal. Oleh karena itu, penting adanya untuk melengkapi campaign Anda dengan spam filters agar pendisitribusian list Anda tidak terkesan terlalu memaksa. Spam filter yang dimaksud adalah seperti fitur yang dapat membekukan secara otomatis pada email yang mengalami hardbounce, sehingga kita tidak dapat mengirimkan email pada alamat email itu lagi. Fitur ini Anda dapat temukan pada tools email marketing seperti MailTarget.

Social Media

Setiap orang boleh memposting di Facebook atau Twitter secara gratis, tetapi angka followers yang melihat posting dari Anda (organic reach) hanya 6%.

3. Engagement Rates

Email Marketing

Saat pelanggan membuka email Anda, mereka akan fokus pada email Anda dalam beberapa detik. Waktu ini merupakan waktu dimana kekuatan konten Anda mengambil peran yang penting. Jika konten Anda dirasa menarik dan penting bagi pelanggan Anda, maka mereka akan lanjut untuk membacanya dan membuka link yang Anda sertakan dari email ke website Anda.

Social Media

Di lain sisi, sulit rasanya untuk mendapatkan perhatian dari klien Anda di sosial media, karena Anda akan menghadapi banyak gangguan. Biasanya, screen dari audiens Anda akan penuh dengan status updates, gambar dan komen dari teman, kerabat, atau rekan kerja mereka yang mungkin lebih menarik bagi mereka. Oleh karena itu, biasanya banyak perusahaan yang memasang iklan pada screen yang sama untuk menambah general noise audiens mereka.

4. Membangun Hubungan dan Kredibilitas dengan Sosial Media

Sosial media akan membantu brand Anda untuk tetap stay in touch dengan para klien tiap harinya. Hal ini karena sosial media lebih bersifat menghibur dan menjaga komunikasi dengan audiens Anda. Selanjutnya, Anda dapat membangun kredibilitas dari produk atau layanan Anda.

5. Email Marketing Lebih Baik untuk Direct Sales dan B2B Communication

Di sisi lain, email merupakan alat penjualan yang kuat dan cocok untuk B2B communication. Email marketing mengizinkan Anda untuk mengirimkan e-commerce emails dengan detail produk penawaran dan cara yang jelas untuk memutuskan action selanjutnya.

Finally, Anda tahu kekuatan dan kelemahan dari email marketing dan social media marketing. Lalu manakah yang kiranya akan Anda pilih? Atau mungkin Anda ingin menggabungkan keduanya? That's your choice.

sumber: blog MailTarget

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun