Skout merupakan aplikasi yang tersedia untuk perangkat Android maupun ios. Pengguna Skout di Indonesia cukup banyak sebab menawarkan fitur yang berbeda dari aplikasi chatting lainnya. beberapa fitur bisa dibilang baru dan mungkin tidak akan kita temukan di aplikasi lain. berikut ini kelebihan atau fitur-fitur Skout.
1. dapat chatting anatar pengguna tanpa harus berteman terlebih dahulu
2. dengan fitur 'Meet People' kita dapat memilih filter teman yang ingin diajak chatting berdasar jenis kelamin atau umur
3. pengguna juga dapat memuat status atau membaca status teman dengan fitur Buzz
4. seperti halnya aplikasi chat lain, pada Skout kita dapat berkirim foto, emoticon, voice note.
5. adanya fitur untuk mengirim Gift dan Wink.
Aplikasi ini adalah aplikasi yang diciptakan untuk mencari teman bahkan jodoh secara online dari seluruh dunia. Skout awalnya bermula dari ajang untuk memperluas hubungan bisnis. Sementara masih dipasarkan sebagai “global network for meeting new people,” atau jaringan global untuk bertemu orang-orang baru, Skout termasuk ke dalam platform yang kondusif untuk menjalin persahabatan baru hingga mencari pasangan hidup. Kurangnya dalam aplikasi ini adalah "siapa yang melik anda?" maka akan dikenakan sejumlah poin untuk menggunakan fitur ini. Meskipun begitu tidak sedikit orang yang menggunakan aplikasi ini sebagai 'tempat cari jodoh' karena aplikasi ini terbuka bebas untuk anak usia remaja,
" Kami tidak bisa menjamin bahwa sistem kami 100% bisa berfungsi sesuai dengan apa yang diharapkan. " kataChristian Wiklund, pendiri Skout, pada sebuah wawancara pada hari Jum'at. " Ini semua tidak akan pernah tejadi lagi. Kami akan menjamin bahwa aplikasi ini akan lebih aman lagi daripada sebelumnya. " Mr. Wiklund mengatakan perusahaan berencana untuk lebih mengandalkan Facebook yang melarang pengguna dibawah umur 13 tahun. Dan untuk membantu memverifikasi usia tersebut, pengguna Skout sebelumnya akan dialihkan menggunakan aplikasi " Facebook Connect " sebelum masuk ke aplikasi Skout ini. Apabila penggunaSkout telah mencamtukan tanggal lahir pada akun profilnya dan berbeda dengan tanggal lahir yang ada pada akunFacebooknya, maka otomatis Skout tidak dapat diakses oleg pengguna tersebut.
Skout tahu betapa sulitnya tugas yang harus mereka lakukan. Awalnya dimulai dengan layanan khusus dewasa tetapi juga harus menyediakan layanan khusus untuk usia 13 - 17 tahun, setelah itu menyiapkan forum remaja untuk pengguna remaja. Forum remaja tersebut ditunda pada bulan lalu karena telah ditemukan 3 pengguna usia dewasa memalsukan identitasnya sebagai remaja.
Dalam satu kasus, seorang gadis 15 tahun di Ohio mengatakan dia telah diperkosa oleh seorang pria 37 tahun yang dia kenal lewat Skout. Dalam kasus kedua, seorang pria 24 tahun dituduh memperkosa seorang gadis 12 tahun diEscondido, California. Pada kasus ketiga, seorang pria 21 tahun dari Milwaukee, sedang menghadapi tuduhan bahwa ia melakukan pelecehan seksual terhadap anak laki-laki 13 tahun. Pada bulan itu forum remaja telah ditangguhkan, Mr. Wiklund mengatakan perusahaan menghadapi banyak keluhan dari pengguna remaja. " Saya tidak akan menyebutnya sebagai kerusuhan, tapi mungkin sebuah kerusuhan online, " kata Mr. Wiklund. " Kami pada dasarnya memberikan yang terbaik kepada mereka. "
Skout melihat banyak pengguna remaja yang mencoba untuk bergabung dengan komunitas dewasa. Untuk mencegah mereka melakukannya, Skout tidak memungkinkan pengguna untuk membuat lebih dari satu account di ponsel mereka.
Seperti Teori Behaviorisme, tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 – 1958) yang di Amerika dikenal sebagai bapak Behaviorisme. Teorinya memumpunkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap perilaku. Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus - respons.
Behaviorisme lahir sebagai reaksi terhadap introspeksionisme dan juga psikoanalisis. Behaviorisme ingin menganalisis hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Belakangan, teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku manusia kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor‑faktor lingkungan. Dari sinilah timbul konsep “manusia mesin” (Homo Mechanicus).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H