Mohon tunggu...
Martha Valentina
Martha Valentina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik AS dengan China Menggunakan Segitiga Konflik

1 Maret 2023   12:52 Diperbarui: 1 Maret 2023   12:55 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sikap Amerika Serikat (AS) harus mengambil kebijakan yang lebih bersahabat dengan negara lain dan juga tidak provokatif serta dapat diprediksi dan juga dapat memberikan ketenangan pikiran bagi negaranya yang berinvestasi di negaranya, kebijakan Donald Trump tentang tarif impor impor China . AS, yang tinggi, 60% miliar dolar, memulai perang dagang.

Perilaku Amerika Serikat (AS) membutuhkan pertemuan untuk bernegosiasi dengan China, karena kerja sama antara negara-negara yang notabene merupakan negara dengan ekonomi terbesar pertama dan kedua di dunia memungkinkan banyak negara lain untuk benar-benar mempengaruhi keputusan Amerika Serikat. . Serikat. cara lain untuk meningkatkan ekonomi mereka dengan mengundang China untuk bekerja sama alih-alih menciptakan perselisihan.

Kontroversi pajak Amerika Serikat (AS) atas impor produk China maksimal US$60 miliar ke AS telah membuat China bungkam dengan juga memberlakukan pengenaan produk AS senilai US$3 miliar.

Perdamaian antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia dapat diselesaikan ketika mereka dapat bekerja sama dan para pemimpin mereka tidak sewenang-wenang dan hanya mengikuti pemikiran mereka, tidak agresif dalam mengambil keputusan dan siap untuk bernegosiasi satu sama lain.

Refrensi:

CNBC INDONESIA.Aristya Rahadian, CNBC Indonesia(25 Agustus 2019).Belum Kelar, Begini Awal Mula Perang Dagang AS-China.Retrieved from https://www.cnbcindonesia.com/news/20190825120118-16-94418/belum-kelar-begini-awal-mula-perang-dagang-as-china

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun