Mohon tunggu...
Martenz Vandreva
Martenz Vandreva Mohon Tunggu... -

Mencoba menulis yang baik dan bermanfaat..

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengatasi Pengangguran a la Pinoy...

12 Oktober 2016   20:14 Diperbarui: 12 Oktober 2016   20:19 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: sijoripost.com

Kalau anda sering bepergian ke Luar Negeri, pasti akan sering menjumpai orang Philipina yang bekerja hampir di semua sektor. Ada yg jadi penjaga toko,waiter,akuntan,musisi dan beberapa pekerjaan lainnya. Keberadaan Pinoy ini bahkan bisa dikatakan menyebar merata di semua negara, saya pernah ketemu Pinoy di pelosok China,di Alaska, dan bahkan sampai negara dekat kutub Islandia pun ada orang Pinoy..Sebelum krismon pun banyak Pinoy yg bekerja di Jakarta.

Mengapa banyak Pinoy yg bekerja di LN dan apakah mereka sedemikian hebat nya sampai mereka bisa bekerja hampir dimana saja..?

Jawabannya  adalah Pemerintah Philipina menyadari bahwa mengirimkan tenaga kerja ke LN adalah salah satu cara jitu untuk mengatasi pengangguran, oleh karena itu Pemerintah Filipina benar-benar mendukung penuh semua program dan menciptakan semua kemudahan bagi rakyat nya yg ingin bekerja di LN.

Hampir semua kursus dan pendidikan ketrampilan yg ada di Philipina mengeluarkan sertifikasi yg berstandart International, dengan bekal standart Internasional ini tentu saja menjadikan mereka lebih mudah untuk mendapat pekerjaan di LN.

Sebagai contoh..kursus ketrampilan sebagai tukang listrik atau keren nya electrician, dgn bekal kursus dan punya sertifikat internasional maka seorang Pinoy bisa mendapatkan posisi di kapal pesiar sebagai electrician dengan gaji sekitar $1500 hmmm..bukan jumlah yg sedikit tentunya..

Saya pernah iseng-iseng baca koran harian Manila, dan ketika sampai ke bagian Lowongan pekerjaan hampir semua lowongan menawarkan pekerjaan di LN dengan berbagai macam posisi..

Dan menariknya, hampir semua Pinoy rata-rata enggan untuk kembali ke negaranya dan lebih memilih untuk hijrah ke LN, bisa jadi situasi di dalam negeri Philipines yg kurang begitu bagus menjadi penyebabnya..

Lalu mengapa seolah-olah pemerintah RI tidak mau belajar kepada negara tetangga kita itu? Apakah kondisi negara kita lebih baik dari mereka? Apakah Pemerintah RI bisa dan mampu untuk memberikan pekerjaan yg layak kepada jutaan sarjana yg menganggur setelah lulus..?

Menurut saya sebabnya adalah orang-orang di Pemerintahan RI mungkin diisi orang yg terlalu pintar, biasanya kan orang pintar lebih suka dengan hal2 yg rumit dan njelimet, sedangkan hal yg sederhana diabaikan oleh mereka..

Mengirimkan TKI masih lebih mulia daripada mengikuti omongan Ibu profesor Ketua Yayasan yg bermimpi bisa melunasi hutang negara kita dengan kekuatan ghoib yg bisa mendatangkan emas dan uang..

Salam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun