Ini semua tak terlepas dari kerja keras para guru yang mempraktikkan pola-pola pembelajaran konstekstual. Apalagi di SMPN 1 Rogojampi ada dua fasilitator daerah USAID Prioritas yang tak lelah menularkan ilmunya kepada teman sesama guru.
Ida Bagus Kompiang juga menyampaikan, pola pembalajaran kontekstual yang selalu menyampaikan pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi (high order thinking) ke siswa menjadikan siswa lebih mudah menghapal dan tidak bergantung pada lembar kerja sekolah (LKS). Maka, ketika UN, siswa mampu menemukan jawaban-jawabannya melalui proses nalar yang biasa dilakukan di kelas. (*)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!