Anak-anak itu masih sangat perlu dibimbing. Misal untuk memperkenalkan kata ‘sepatu’, maka Watiyah harus menunjukkan gambar sepatu terlebih dulu. Jika mereka sudah mengenalnya, barulah mereka diberi tugas mencari kata berbunyi ‘sepatu’.
Hari berikutnya, mereka ditugasi menulis dan meminta tolong orang tua di rumah untuk mendampinginya. Lusa, mereka harus menghapalkan tulisan itu. Hasil kegiatan penanganan khusus membaca ini dicatat dalam buku supervisi membaca yang dibuat kepala sekolah. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!