mengutip analogi saudara eep ,
" Sebagai penutup, saya mau kasih analogi tentang Ahok yang melayani tapi tidak baik itu. Ahok punya kewajiban membuatkan sarapan buat saya, dan saya berhak mendapatkan sarapan yang dia siapkan. Saya duduk di meja menunggu sarapan saya. Ahok datang. Sambil meletakkan piring makanan dan gelas minuman di depan saya, sambil melotot Ahok membentak saya: "Bangsat! Maling! Itu sarapan kamu! Makan situ!"
untuk lengkapnyaÂ
http://www.portal-islam.id/2017/04/eep-saefulloh-fatah-beberkan-kenapa.html
Saya cuma mau mengatakan , Tuhan ciptakan manusia dengan hati , hati yang akan menjadi pertimbangan untuk otak sebelum memutuskan , apa yang harus dilakukan ,Â
dan saya percaya semua mahkluk hidup punya hati , punya kebaikkan , hubungannya dengan analogi di atas , saya hanya maau mengatakan , Orang yaang paling bangsat sekalipun masih punya hati , jadi kemungkinan ungkapan " "Bangsat! Maling! Itu sarapan kamu! Makan situ!" gak mungkin akan keluar jika orang yang di hadapannya tidak melakukan sesuatu yang salah atau melakukan kesalahan , Logikanya dimana , orang yang tidak bersalah tiba tiba di katain seperti itu , kecuali orang yang di hadapannya itu benar benar bangsat maka sudah sepantasnya ungkapan itu keluar ,Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI