1.Deteksi Dini dan Diagnostik: Deteksi dini kasus mpox sangat penting untuk mencegah penyebaran. Petugas kesehatan harus dilatih untuk mengenali gejala awal, seperti demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Pengujian laboratorium yang cepat dan akurat harus disediakan untuk memastikan diagnosis yang tepat.
2. Perawatan Medis yang Komprehensif: Penanganan pasien mpox harus dilakukan dengan menyediakan perawatan medis yang memadai. Isolasi pasien yang terkonfirmasi dan pengobatan simptomatik, seperti pengelolaan nyeri dan demam, harus dilakukan. Dalam kasus yang lebih parah, terapi antiviral mungkin diperlukan.
3. Pemantauan dan Pelaporan Kasus: Setelah penanganan, penting untuk memantau pasien secara berkelanjutan untuk mencegah re-infeksi dan memitigasi potensi penyebaran lebih lanjut. Sistem pelaporan yang efektif harus diimplementasikan untuk melacak kasus baru dan menganalisis pola penyebaran.
4. Kerjasama Internasional: Mpox adalah masalah kesehatan global yang memerlukan kolaborasi internasional. Organisasi kesehatan seperti WHO perlu berperan aktif dalam menyediakan pedoman, sumber daya, dan dukungan bagi negara-negara yang terdampak. Kerjasama lintas negara dalam penelitian dan pengembangan vaksin juga sangat penting.
Kesimpulan
Penyakit mpox memerlukan perhatian serius dari seluruh lapisan masyarakat. Melalui strategi pencegahan yang komprehensif dan penanganan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko penularan dan dampak kesehatan yang ditimbulkan. Kerjasama antara pemerintah, lembaga kesehatan, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi tantangan ini, guna menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat bagi semua.
DAFTAR PUSAKA
https://www.ums.ac.id/berita/teropong-jagat/mengenal-monkeypox-penularan-dan-pencegahannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H