Mohon tunggu...
Marsyidza Alawiya
Marsyidza Alawiya Mohon Tunggu... Jurnalis - Sarjana Kertas

Manusia bodoh yang tak kunjung pintar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ketika Aku Membaca Rindu

26 April 2022   01:03 Diperbarui: 26 April 2022   01:08 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Temaram lampu minyak mengiring rindu yang berlemak

Air mata mengalir deras, menyusuri lika-liku pipi merah, padam

Aku ingin kau dan aku sungguh berbeda

Bagai bumi dan langit membaur saling melukis

Menjadikan cakrawala semakin luas dan bahagia

Aku senantiasa berdo’a agar jiwamu adalah Jiwa-Nya

Hadirmu dapat mereguk dan merangkul kedamaian dalan 'hal ihwal' kehidupan

Kau esensinya adalah abstraksi yang menjelma delusi dan ilusi

Tapi, membayangkanmu adalah kehormatan

Berdoa’ untukmu adalah Furudlul Ainiyah

Kertas yang sudah menguning berbicara

Larik-larik baitku mencoba menata dan membaca

Tentangmu yang harus senantiasa didamba kebaikan ilahiyyahnya

Semoga Tuhan menjawab, dan malaikat turut menengadah…

Paiton, 13 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun