Temaram lampu minyak mengiring rindu yang berlemak
Air mata mengalir deras, menyusuri lika-liku pipi merah, padam
Aku ingin kau dan aku sungguh berbeda
Bagai bumi dan langit membaur saling melukis
Menjadikan cakrawala semakin luas dan bahagia
Aku senantiasa berdo’a agar jiwamu adalah Jiwa-Nya
Hadirmu dapat mereguk dan merangkul kedamaian dalan 'hal ihwal' kehidupan
Kau esensinya adalah abstraksi yang menjelma delusi dan ilusi
Tapi, membayangkanmu adalah kehormatan
Berdoa’ untukmu adalah Furudlul Ainiyah
Kertas yang sudah menguning berbicara
Larik-larik baitku mencoba menata dan membaca
Tentangmu yang harus senantiasa didamba kebaikan ilahiyyahnya
Semoga Tuhan menjawab, dan malaikat turut menengadah…
Paiton, 13 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H