KESIMPULAN
Secara teori, dapat dikatakan bahwa di era post-modern yang kita jalani saat ini, kita dapat berasumsi bahwa meluasnya penggunaan internet dan teknologi komunikasi telah membawa banyak perubahan pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari. memuat sikap dan pandangan kaum milenial dalam memperlakukan YouTuber sebagai karyawan. Dengan mengevaluasi hasil survei, kami yakin bahwa YouTuber kemungkinan besar adalah salah satu jenis pemberi kerja yang paling menguntungkan. Selain itu, laporan menyatakan bahwa YouTuber hanya melakukan pekerjaan sampingan dibandingkan pekerjaan utama. Tips ketiga, seorang YouTuber membutuhkan jumlah subscriber dan view yang banyak agar bisa menjadi sumber penghasilan utama. Pelanggan menunjukkan bahwa banyak orang tertarik untuk menonton dan terlibat dengan saluran YouTube kami, sehingga menghasilkan konten yang konsisten dan relatif stabil. Sedangkan jumlah views menunjukkan berapa banyak orang atau penonton yang menonton video tersebut, namun jumlah views yang lebih banyak akan menghasilkan uang yang lebih banyak karena semakin banyaknya orang yang menonton video kita dan dengan cepat mengklik iklan yang dipasang di sana. Selain itu, akan jauh lebih bermanfaat jika Anda bisa menjadi YouTuber yang terkenal.Â
Banyak orang yang mengatakan bahwa menjadi YouTuber adalah pekerjaan mudah yang memungkinkan Anda membuat konten tanpa harus menghabiskan banyak waktu untuk itu. Namun hal ini sering dilihat Lucu ketika membahas YouTuber tersebut. Di satu sisi, mereka merasa bosan karena tidak adanya jam kerja yang ditetapkan. Namun di sisi lain, mereka memiliki jam kerja yang ditentukan karena mereka terlibat dalam pembuatan atau pembuatan konten secara buatan tangan. Setiap YouTuber bertanya apakah ini pekerjaan utama atau pekerjaan sampingan. Namun meski bekerja jarak jauh atau bermain game, para YouTuber tidak menetapkan jam kerja. Saya rasa saya mungkin telah berhasil menghafal materi selama beberapa hari. Persyaratan minimum YPP menyatakan bahwa You Tuber tidak perlu memiliki jadwal kerja yang ditetapkan. Selain itu, jika saluran tidak aktif selama lebih dari sebulan, YouTube berhak berhenti menampilkan uangnya. Apalagi hal ini terjadi jika jumlah penonton dan pengikutnya berkurang. Menurut Ulya (2019), YouTuber menerapkan strategi untuk membuat konten yang menarik tanpa mengorbankan kepentingan pemirsa dan pelanggan. Akibatnya, pengguna YouTube perlu mendedikasikan lebih banyak waktu untuk memproduksi konten menarik tanpa instruksi yang jelas.Â
Kemajuan dalam teknologi khususnya media itu telah memberikan kontribusi terhadap berbagai perubahan sosial yang sering terjadi. Yang pertama adalah persepsi mengenai profesi yang berhubungan dengan pekerjaan yang memungkinkan orang untuk bekerja dengan orang lain secara efektif. Para remaja sangat menyukai pekerjaan youtuber yang dianggap sebagai profesi yang mulia dan menguntungkan. Banyak orang memandang YouTuber sebagai seniman yang sangat kreatif. Hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut. Proses menjadi YouTuber tidak terjadi oleh YouTuber itu sendiri atau komunitasnya; itu dimulai ketika seseorang mendaftar sebagai pengguna YouTube. Pekerjaan profesor ini didasarkan pada terbatasnya konten yang disediakan YouTube, yang memungkinkan YouTube memantau konten dan monetisasi YouTuber sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Keterasingan, mistifikasi, dan reifikasi menyebabkan karyawan YouTube kurang dihargai dan masih pemula. Keterasingan YouTuber diartikan sebagai proses membuat konten tanpa membuang waktu. tidak memiliki waktu untuk melakukan refleksi diri dan terus-menerus fokus pada konten yang akan disajikan kepada masyarakat umum, terutama generasi muda dan lebih mudah dipengaruhi. YouTuber yang tidak mampu memanfaatkannya dengan baik. inovasi dan kerja keras yang dilakukan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI