Mohon tunggu...
Annisa Marsya Rizqitta
Annisa Marsya Rizqitta Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

just a girl who loves animals, especially cats.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Dilema Kualifikasi vs Peluang: Realita Pahit Para Pencari Kerja

11 September 2024   22:13 Diperbarui: 11 September 2024   22:55 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: pexels.com/cottonbro studio

1) Perkembangan Teknologi

Kemajuan teknologi baru sering kali berkembang lebih cepat daripada kemampuan pendidikan dan pelatihan yang ada, sehingga individu harus terus-menerus memperbarui keterampilan mereka untuk tetap relevan di pasar kerja. Akibatnya, pencari kerja sering menghadapi tantangan besar dalam memenuhi persyaratan yang semakin tinggi dan mampu beradaptasi dengan tuntutan yang terus berkembang.

2) Persaingan Global

Perusahaan Indonesia saat ini menghadapi tantangan besar dalam bersaing dengan perusahaan global yang semakin mendominasi pasar internasional. Di era globalisasi, investasi pada pengembangan sumber daya manusia merupakan kunci untuk mempertahankan daya saing di pasar global dan mendorong pertumbuhan bisnis. Tenaga kerja yang berkualitas tidak hanya menguasai pengetahuan teknis, tetapi juga memiliki soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, beradaptasi, dan bekerja dalam tim yang baik.

3) Perubahan Struktur Ekonomi

Pergeseran dari sektor tradisional ke sektor modern telah mengubah jenis pekerjaan yang ada serta kualifikasi yang dibutuhkan. seiring dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, sektor modern lebih menekankan pada keterampilan berbasis pengetahuan dan teknologi, seperti pengembangan perangkat lunak, analisis data, dan pemasaran digital. Tenaga kerja saat ini harus lebih terampil dalam penggunaan alat digital dan memiliki kapasitas untuk terus belajar dan berinovasi agar dapat memenuhi tuntutan pasar kerja yang semakin dinamis.

Dampak dan Solusi dalam Dunia Kerja yang Semakin Kompetitif

Tingginya standar persyaratan kerja sering kali menyebabkan ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja dengan kebutuhan pasar. Hal ini bisa mengakibatkan tingkat pengangguran yang tinggi, terutama di kalangan lulusan baru atau pekerja yang kurang memiliki pengalaman. Lulusan baru mungkin terpaksa menunda memulai karir profesional mereka karena mereka harus mencari peluang untuk memperoleh pengalaman kerja terlebih dahulu sebelum dapat bersaing. Persyaratan kerja yang ketat dapat memperburuk ketimpangan sosial dan ekonomi, karena hanya segelintir orang dengan keterampilan tinggi yang dapat memenuhi kualifikasi tersebut. Sementara itu, banyak pekerja yang terpaksa bekerja di pekerjaan yang kurang sesuai dengan keterampilan mereka, dengan upah yang lebih rendah dan peluang karir yang lebih terbatas.

Untuk mengatasi masalah sulitnya mencari kerja akibat persyaratan yang ketat, beberapa langkah dapat diambil oleh berbagai pihak. Pertama, pemerintah dapat memainkan peran aktif dengan menciptakan lapangan pekerjaan, meningkatkan program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri, serta mengeluarkan kebijakan yang meminimalisir akan terjadinya pengangguran.

Kedua, perusahaan sebaiknya menyesuaikan persyaratan rekrutmen mereka agar lebih inklusif dengan mempertimbangkan potensi dan kemampuan calon karyawan, bukan hanya pengalaman kerja atau kualifikasi formal. Mereka juga bisa menawarkan program magang atau pelatihan di tempat kerja untuk membantu lulusan baru mendapatkan pengalaman praktis. ketiga, pencari kerja haruslah sadar untuk mengembangkan keterampilan tambahan dengan mengikuti kursus online atau pelatihan yang dapat meningkatkan daya saing mereka. 

Dengan melakukan langkah ini, diharapkan mampu tercipta keseimbangan yang lebih baik antara penawaran dan permintaan di pasar kerja, serta memberikan peluang lebih besar bagi para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun