Interaksi verbal dan non-verbal dalam kelas, seperti diskusi, debat, dan presentasi, dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk menyampaikan pendapat mereka, mendengarkan presekfif orang lain, dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum mereka mengambil Kesimpulan.Â
Proses ini tidak hanya memperkaya wawasan mereka, tetapi juga melatih kemampuan berpikir yang kritis dalam menganalisis informasi dan argumen yang berbeda. Selain itu, komunikasi yang terbuka antara siswa dan guru, serta antar siswa itu sendiri, menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan intelektual dan pemecahan masalah secara kreatif.
      Selain itu, penggunaan teknologi komunikasi modern seperti forum online dan aplikasi kolaborasi depat memperluas ruang diskusi di luar batas kelas tradisional. Melalui platform ini, siswa dapat terlibat dalam dialog yang lebih luas dan lebih beragam, serta mendapat feedback yang bermanfaat dari berbagai sumber.Â
Dengan demikian, komunikasi bukan hanya berfungsi untuk alat penyampaian informasi, tetapi juga untuk sebgai sarana penting dalam melatih serta mengembangkan kemampuan berpikir yang kritis pada siswa, agar siswa tersebut dapat siap menghadapi tantangan di masa depan.
- Isu/Pembahasan
- Dalam konteks Pendidikan, komunikasi memegang peranan penting dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis siswa. Salah satu tantangan terbesar dalam pembelajaran adalah memastikan siswa tidak hanya mengingat informasi, namun juga mampu menganalisis dan mengevaluasi informasi secara mendalam. Komunikasi di kelas yang efektif, seperti diskusi kelompok dan debat, memungkinkan siswa untuk berbagi ide, mempertanyakan argumentasi yang logis, berdasarkan bukti dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Dengan demikian, kegiatan komunikasi tidak hanya sekedar alat transfer pengetahuan, tetapi  juga merupakan kegiatan sebagai Latihan dalam berpikir kritis.
- Namun, meskipun komunikasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan pemikiran kritis, komunikasi sering kali menghambat implementasi. Misalnya, banyak ruang kelas yang masih menggunakan metode pengajaran satu arah, di mana siswa menerima lebih banyak informasi daripada berpartisipasi dalam kegiatan diskus. Cara ini dapat menghambat perkembangan berpikir kritis pada siswa, karena tidak cukupnya kesempsatan bagi siswa untuk berlatih dan menggunakan kemampuan analisisnya. Selain itu, kurangnya kemampuan komunikasi antar siswa dapat menjadi kendala bagi siswa tersebut. Karena siswa yang kurang percaya diri atau tidak pandai dalam berbicara mungkin saja akan kesulitan untuk mengugkapkan dan menguji pemikiran mereka secara efektif.
- Di sisi lain, kemajuan teknologi telah membuka cara-cara baru untuk meningkatkan komunikasi dan berpikir kritis pada siswa. Platform digital seperti forum diskusi online, blog, dan program pembelajaran kolaboratif memungkinkan siswa berkomunikasi dan berdiskusi di luar kelas. Teknologi ini memungkinkan akses terhadap berbagai informasi dan memungkinkan siswa terlihat dalam diskusi yang dinamis dan beragam. Namun perlu diingat bahwa  teknologi juga perlu dikelola dengan baik agar komunikasi dapat mendukung tujuan pembelajaran secara efektif. Jika diterpkan dengan benar, teknologi  komunikasi dapat menjadi alat yang sangat efektif untuk memfasilitasi pengembangan pemikiran kritis pada siswa.
- Kesimpulan
Dalam era reformasi yang terus berkembang, berpikir kritis adalah keterampilan penting yang harus dimiliki siswa untuk menghadapi tantangan abad ke-21. Komunikasi memainkan peran yang sangat penting dalam mengembangkan kemampuan ini, baik melalui interaksi secara langsung  di kelas maupun melalui penggunaan teknologi komunikasi modern. Diskusi, debat, dan presentasi di dalam kelas memberikan peluang bagi siswa untuk berbagi ide, mendengarkan perspektif orang lain, serta menganalisis dan mengevaluasi argumen yang berbeda. Kegiatan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan siswa tetapi juga melatih keterampilan berpikir kritis mereka.
Namun, implementasi komunikasi yang efektif dalam pendidikan sering menghadapi beberapa kendala. Metode pengajaran satu arah dan kurangnya kesempatan bagi siswa untuk aktif berpartisipasi dalam diskusi dapat menghambat perkembangan kemampuan berpikir kritis. Selain itu, siswa yang kurang percaya diri atau tidak terampil dalam berkomunikasi mungkin mengalami kesulitan dalam mengungkapkan dan menguji pemikiran mereka. Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi pendidik untuk menciptakan lingkungan kelas yang mendukung dialog terbuka dan partisipasi aktif dari semua siswa.
Kemajuan teknologi memberikan peluang baru untuk meningkatkan komunikasi dan pengembangan berpikir kritis melalui platform digital seperti forum online, blog, dan aplikasi kolaborasi. Teknologi ini memungkinkan siswa untuk terlibat dalam diskusi yang lebih luas dan mendapatkan feedback yang beragam dari berbagai sumber.
Namun, agar teknologi dapat mendukung tujuan pembelajaran secara efektif, pengelolaannya harus dilakukan dengan baik. Dengan pendekatan yang tepat, teknologi komunikasi dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam memfasilitasi dan memperdalam kemampuan berpikir kritis siswa, mempersiapkan mereka untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.
- Referensi
- Ahmad J. S., Â Gunawan, S., Â Supatmi, Â Wisnu, W. Â (2023). Â Mengembangkan KemampuanBerpikir Kritis Dan Komunikasi Efektif. Untuk Kesepakat Bersama di Kelas 4. Jurnal Pendidikan Transformatif. 02(04), 20-26
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H