Mohon tunggu...
marsya Kayla sabina
marsya Kayla sabina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Hobi saya memasak dan membuat kue dan travelling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Retorika Dakwah yang Berorientasi pada Tujuan

29 Juni 2024   23:19 Diperbarui: 29 Juni 2024   23:20 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di hadapan pendeta tersebut, Abu Bakar menceritakan secara lengkap mimpinya dan meminta tafsirnya. Pendeta itu bertanya, "Kamu dari mana?" Abu Bakar menjawab, "Mekah." Pendeta itu bertanya lagi, "Dari suku apa?" Abu Bakar menjawab, "Dari suku Taymin."

Pendeta itu melanjutkan, "Apa pekerjaanmu?" Abu Bakar menjawab, "Berdagang." Setelah melontarkan beberapa pertanyaan, pendeta itu berujar, "Pada masamu ini akan datang seorang laki-laki keturunan Bani Hasyim yang bernama Muhammad al-Amin. Ia bermarga Hasyim dan akan menjadi nabi akhir zaman."

"Kalau bukan karena beliau, niscaya Allah tidak akan menciptakan langit dan bumi, serta segala isinya. Tanpanya, Allah juga tidak akan pernah menciptakan Nabi Adam, para nabi, dan rasul. Muhammad adalah pemimpin para nabi dan rasul. Ia adalah nabi terakhir. Kamu akan masuk agama Islam yang dibawanya."

"Kelak kamu akan menjadi orang kepercayaannya sekaligus bakal menjadi penggantinya. Inilah makna mimpimu itu," pungkas pendeta tersebut. "Aku mendapatkan informasi tentang ciri-ciri dan sifat-sifat Muhammad dalam kitab Taurat, Injil, dan Zabur. Sungguh, aku sendiri sudah mengikuti agamanya. Hanya saja aku menyembunyikannya."

Setelah mendengar penjelasan pendeta tentang sifat-sifat Nabi, hati Abu Bakar luluh dan ia merasa rindu untuk bertemu dengan Nabi di Mekah. Sesampainya di Mekah, Abu Bakar tidak membuang waktu, ia langsung mencari Nabi dan berhasil bertemu dengannya. Sejak pertemuan itu, Abu Bakar menjadi sangat mencintai Nabi dan tidak pernah ingin berpisah darinya.

Kondisi hati Abu Bakar seperti itu berlangsung cukup lama, hingga suatu hari Nabi bertanya kepadanya, "Wahai Abu Bakar, setiap hari kamu mengunjungiku. Seringkali juga kamu duduk bersamaku. Namun, mengapa kamu belum masuk Islam?" Abu Bakar menjawab, "Jika kamu benar seorang nabi, tentu kamu memiliki suatu mukjizat."

"Apakah belum cukup bagimu mukjizat yang kamu alami dalam mimpimu ketika kamu berada di Syam? Kemudian mimpimu itu ditafsirkan oleh seorang pendeta Nasrani yang juga sudah menyatakan keislamannya?" desak Nabi. Setelah mendengar sabda Nabi itu, Abu Bakar berikrar, "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan kamu adalah utusan Allah."

Ketiga, masih dalam kitab al-Mawaidz al-Usfuriyah, Syaikh Muhammad bin Abi Bakar mengutip sebuah hadits Nabi yang bersumber dari Abu Dzar al-Ghifari. Abu Dzar bertanya, "Ya Rasulullah, ajarkan aku satu perbuatan yang mendekatkan aku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka."

Nabi menjawab, "Jika kamu melakukan kejelekan, maka ikutilah dengan kebaikan." Abu Dzar bertanya lagi, "Apakah termasuk kebaikan kalimat 'Laa Ilaaha Illaahu' itu?" Lalu Nabi menjawab, "Benar, bahkan kalimat itu adalah yang terbaik di antara yang baik."

Keempat, bersumber dari Abu Hurairah, dia mengaku mendengar Nabi bersabda, "Amal seseorang tidak akan memasukkan seseorang ke dalam surga". Para sahabat bertanya, "Engkau juga tidak wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Aku pun tidak. Itu semua hanyalah karena karunia dan rahmat Allah" (HR. Bukhari).

Dari sisi pedagogik, terdapat empat tujuan retorika yang diperkenalkan: korektif, instruktif, sugestif, dan defensif. Keempat tujuan ini bisa digunakan untuk mencapai tujuan dakwah yang telah disebutkan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun