Mohon tunggu...
marsyadesilia
marsyadesilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi ilmu komunikasi universitas pamulang

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antropologi Digital: Mempelajari Budaya di Dunia Maya

28 November 2024   21:34 Diperbarui: 28 November 2024   22:24 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa Itu Antropologi Digital?

Antropologi digital adalah studi tentang bagaimana teknologi digital mengubah cara orang berinteraksi, berkomunikasi, dan membentuk identitas sosial mereka di dunia maya. Berbeda dengan antropologi tradisional yang fokus pada masyarakat nyata, antropologi digital mempelajari cara manusia berinteraksi di internet, media sosial, dan platform digital lainnya. Antropolog digital seringkali mengamati komunitas online atau menggunakan data digital untuk memahami perilaku sosial di dunia maya.

Interaksi Sosial di Dunia Maya

Interaksi sosial di dunia maya berbeda dari interaksi tatap muka. Di internet, kita tidak dapat melihat ekspresi wajah atau bahasa tubuh orang lain, yang biasanya membantu kita memahami komunikasi di dunia nyata. Namun, orang-orang di dunia maya sering menggunakan cara lain untuk mengekspresikan diri, seperti emoji, meme, dan gambar. Antropologi digital mempelajari bagaimana elemen-elemen ini membantu orang berkomunikasi di dunia maya.

Selain itu, algoritma yang ada di platform media sosial juga mempengaruhi cara orang berinteraksi dan berbagi informasi. Misalnya, algoritma menentukan jenis konten yang kita lihat dan orang yang kita ikuti di media sosial, yang dapat membentuk pandangan kita tentang dunia.

pengaruh Teknologi Terhadap Perilaku Sosial

Antropologi digital juga mempelajari pengaruh teknologi terhadap perilaku manusia. Media sosial dan teknologi digital sering memengaruhi bagaimana orang berperilaku. Misalnya, fenomena seperti cyberbullying (perundungan online) atau cancel culture (budaya pembatalan) adalah isu sosial yang berkembang di dunia maya. Teknologi juga bisa memperkuat hubungan sosial (seperti tetap terhubung dengan teman dan keluarga) atau sebaliknya, menyebabkan isolasi sosial jika digunakan berlebihan.

Antropologi digital tentunya memiliki beberapa sub bagian yang saling terkait dan membentuk pemahaman menyeluruh tentang bagaimana manusia berinteraksi dan berperilaku di dunia maya. Beberapa sub bagian tersebut antara lain:

1. Identitas Digital

Dalam antropologi Identitas digital itu bagaimana individu membentuk dan menampilkan diri mereka di dunia maya melalui berbagai platform digital seperti media sosial, forum, dan aplikasi lainnya. Di dunia maya, orang sering kali menggunakan nama samaran, foto profil, atau bahkan narasi berbeda dari identitas mereka di dunia nyata untuk membentuk citra atau persona online.

Contoh ; Seseorang yang menggunakan nama samaran di Twitter untuk berbagi pendapat tanpa terkait dengan identitas dunia nyata mereka atau influencer yang menggunakan platform Instagram untuk membangun citra profesional mereka.

2. Privasi dan Keamanan Data


Dalam dunia digital, data pribadi sering kali dikumpulkan tanpa sepengetahuan kita, baik oleh perusahaan besar atau pengguna lain. Masalah privasi dan keamanan data menjadi semakin penting, terutama dengan meningkatnya ancaman peretasan, pencurian data, atau penyalahgunaan informasi pribadi di dunia maya. seperti Google dan Facebook yang mengumpulkan data pribadi pengguna untuk menargetkan iklan atau meningkatkan pengalaman pengguna.dan juga melakukan ancaman seperti peretasan, penipuan online, dan pencurian identitas yang mengancam data pribadi kita.

Contoh:Data pribadi yang digunakan oleh aplikasi untuk menargetkan iklan, atau kebocoran data pengguna dari situs web yang diserang oleh hacker.

3. Ekonomi Digital dan Konsumerisme Online

Ekonomi digital mengacu pada kegiatan ekonomi yang dipengaruhi atau didorong oleh teknologi internet. Ini mencakup e-commerce, pemasaran digital, dan bagaimana barang dan jasa dipasarkan dan dibeli secara online. Konsumerisme online juga semakin meningkat, di mana orang lebih sering membeli produk atau layanan melalui internet..

 Contoh:Pembelian produk di situs seperti shoppe, iklan yang ditargetkan di Instagram, atau penggunaan aplikasi streaming

4.Subkultur Meme dan Viralisme


Meme dan konten viral adalah bagian penting dari budaya digital yang menyebar dengan cepat di media sosial. Meme sering kali digunakan untuk menyampaikan komentar sosial, humor, atau kritik terhadap isu tertentu dengan cara yang ringan, tetapi juga dapat menciptakan pergerakan sosial atau bahkan kontroversi.dengan kata lain, Meme ialah gambar atau video yang diubah dan dibagikan untuk tujuan hiburan atau komentari isu sosial. sedangkanViralitas, Konten yang menjadi viral memiliki kemampuan untuk tersebar dengan cepat, menciptakan tren atau diskusi massal dalam waktu singkat.

Kesimpulan

Antropologi digital membuka jendela baru untuk memahami budaya dan perilaku manusia dalam dunia maya yang semakin berkembang. Dengan mengamati cara orang berinteraksi, membentuk identitas, dan berpartisipasi dalam komunitas online, antropologi digital memberikan wawasan yang penting mengenai perubahan dalam kehidupan sosial manusia yang dipengaruhi oleh teknologi. Melalui pendekatan ini, kita dapat memahami dinamika sosial baru, baik yang positif maupun negatif, yang muncul dalam ruang digital, serta bagaimana hal ini memengaruhi masyarakat kita secara keseluruhan. Di era digital ini, penting bagi kita untuk terus mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dunia maya sebagai ruang sosial yang semakin memengaruhi cara kita berinteraksi dan berbudaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun