Mohon tunggu...
Marsya Aulia Saputri
Marsya Aulia Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Prodi Geografi Universitas Lambung Mangkurat 2024

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Analisis Perubahan Lingkungan Berbasis Citra Landsat dan Sentinel di Provinsi Palembang

24 Desember 2024   15:28 Diperbarui: 24 Desember 2024   15:28 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Landsat 9 merupakan satelit terbaru dalam program Landsat yang diluncurkan pada tanggal 27 September 2021. Seperti pendahulunya, Landsat 9 juga dirancang untuk menyediakan data penginderaan jauh berkualitas tinggi dengan menggunakan dua sensor: Operational Land Imager-2 (OLI-2) dan Thermal InfraRed Sensor-2 (TIRS-2). Sensor-sensor ini dirancang untuk meningkatkan akurasi pengukuran serta memperpanjang masa operasional dibandingkan dengan sensor sebelumnya.

Landsat 9 beroperasi pada ketinggian sekitar 705 km di atas permukaan laut dalam orbit sun-synchronous. Data yang dihasilkan oleh Landsat 9 akan terus memberikan informasi penting mengenai perubahan lingkungan dan pemantauan sumber daya alam di seluruh dunia.

Palembang adalah ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Kota ini terkenal sebagai salah satu kota tertua di Indonesia dan memiliki sejarah yang kaya, terutama sebagai pusat kerajaan Sriwijaya yang pernah berkuasa di wilayah Asia Tenggara. Dengan luas sekitar 352,51 km² dan populasi lebih dari 1,7 juta jiwa, Palembang menjadi kota terpadat kedua di Sumatra setelah Medan. 

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis indeks vegetasi seperti NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dan   (Normalized Difference Snow Index)untuk memantau perubahan vegetasi , tutupan lahan , serta kelembapan tanah di Provinsi Palembang. Data citra Landsat diunduh dari situs USGS Earth Explorer dan diinterpretasikan untuk memahami kondisi serta perubahan vegetasi yang terjadi di wilayah Provinsi Palembang. Dalam studi ini, saya juga memanfaatkan citra NDVI (Normalized Difference Vegetation Index), NDSI (Normalized Difference Snow Index), dan true color dari Copernicus untuk memberikan analisis yang lebih komprehensif.

Citra NDVI digunakan untuk menilai kesehatan dan kepadatan vegetasi, sementara NDSI membantu dalam mengidentifikasi  kelembapan tanah. Sementara itu, citra true color memberikan representasi visual yang realistis dari kondisi lahan. Dengan menggabungkan data ini, studi ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengelolaan sumber daya alam dan mitigasi dampak lingkungan di provinsi Palembang. Berikut adalah hasil pengolahan citra Landsat , NDVI , NDSI , dan True Color  yang menampilkan berbagai jenis tutupan lahan di Kabupaten Lamandau. Citra-citra ini memberikan visualisasi yang jelas tentang perubahan lingkungan dan pola penggunaan lahan, sekaligus mendukung analisis lebih mendalam mengenai kondisi geografis dan ekologis wilayah tersebut. Setiap citra menyoroti detail spesifik yang memungkinkan identifikasi perbedaan serta karakteristik unik dari tiap tutupan lahan.

A. Provinsi Palembang Dengan Menggunakan Citra NDSI

(sumber : coopernicus open access)
(sumber : coopernicus open access)

NDSI, atau Normalized Difference Snow Index, adalah indeks yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan salju di permukaan bumi. Indeks ini sangat berguna dalam penginderaan jauh dan analisis citra satelit, terutama dalam konteks pemantauan lingkungan dan perubahan iklim. 

  • Pemukiman Padat: Gambar ini menampilkan area perkotaan yang padat penduduk dengan bangunan-bangunan yang berjejer rapat. Warna abu-abu dan coklat menunjukkan jenis bangunan yang umum ditemukan di wilayah perkotaan.
  • Sungai atau Waduk: Adanya aliran air berwarna coklat yang membelah wilayah perkotaan menunjukkan keberadaan sungai atau waduk yang cukup besar.
  • Vegetasi: Beberapa area hijau menunjukkan adanya vegetasi di sekitar wilayah tersebut, mungkin berupa taman, hutan kota, atau lahan pertanian.

(sumber : Simon Plazer)
(sumber : Simon Plazer)

B. Provinsi Palembang Dengan Menggunakan Citra NDVI

(sumber : coopernicus open access)
(sumber : coopernicus open access)
Citra NDVI menunjukkan bahwa area tersebut didominasi oleh vegetasi, dengan sebagian kecil area tanah kosong dan permukaan air. Area hijau tua menunjukkan kondisi vegetasi yang baik dan subur. Area hijau muda menunjukkan vegetasi yang sedang tumbuh, sedangkan area kuning menunjukkan vegetasi yang mengalami stress atau sedikit vegetasi. Informasi ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan, seperti analisis pertumbuhan tanaman, identifikasi area yang terdampak kekeringan, dan pemantauan perubahan penggunaan lahan. 
  • Permukiman: Citra menunjukkan pola permukiman yang tersebar di sekitar wilayah tersebut. Permukiman ditandai dengan bangunan, jalan, dan area yang terbangun.
  • Sungai: Sebuah sungai yang besar dan jelas terlihat mengalir melalui wilayah tersebut. Sungai ditandai dengan warna biru muda dan bentuknya yang memanjang.
  • Vegetasi: Vegetasi dominan menutupi sebagian besar wilayah. Vegetasi ditandai dengan warna hijau yang bervariasi, menunjukkan kepadatan dan jenis vegetasi yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun