Mohon tunggu...
Marsya Aulia Saputri
Marsya Aulia Saputri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi Prodi Geografi Universitas Lambung Mangkurat 2024

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan Lahan Basah melalui Kuesioner di Kabupaten Barito Kuala

9 Oktober 2024   20:15 Diperbarui: 9 Oktober 2024   20:26 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bapak Junaidi (Dok.Pribadi)

Nama : Marsya Aulia Saputri
Nim : 2410416320013
Kelas : A
Mahasiswa S1 Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Geografi
Mata Kuliah : Pengantar Lingkungan Lahan Basah
Dosen pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.

Lahan basah, atau yang dikenal dengan istilah wetland, adalah ekosistem yang ditandai oleh keberadaan air yang mendominasi, baik secara permanen maupun musiman. Ciri khas dari lahan basah adalah tanahnya yang jenuh dengan air, yang mempengaruhi karakteristik fisik dan kimia tanah tersebut.

Di Kalimantan Selatan, luas lahan rawa tercatat 4.969.824 ha dan sekitar 119,523 ha adalah lahan rawa lebak (BPS Provinsi Kalimantan Selatan, 2014). Data Badan Pusat Statistik 2015 menyebutkan, dengan luas wilayah 311 ribu hektare, Barito Kuala didominasi oleh lahan pasang surut (seluas 300 ribu ha) dan lahan rawa lebak (seluas 11 ribu ha). Dilihat dari tipologi wilayahnya, Kabupaten Barito Kuala merupakan kabupaten yang memiliki lahan basah terluas.

Metode penelitian dilakukan dengan teknik survei dan wawancara dengan warga sekitar kabupaten Barito Kuala. Saya menggunakan aplikasi Geotagging untuk mengetahui titik lokasi dari wilayah yang disurvei.

Bapak junaidi pemilik pohon mangga mengatakan dampak iklim terhadap pertumbuhan dan hasil buah mangga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor terkait perubahan iklim, seperti peningkatan suhu, curah hujan yang tidak menentu sehingga terjadinya kekeringan berkepanjangan dapat menyebabkan kekurangan udara, yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan buah mangga.

Ibu Nurani (Dok.Pribadi)
Ibu Nurani (Dok.Pribadi)

Ibu nurani pedagang pasar terminal induk mengatakan setiap jenis ikan memiliki keunggulan tersendiri yang dapat dimanfaatkan sesuai dengan kondisi spesifik lahan basah yang tersedia. Pemilihan jenis ikan yang tepat dapat meningkatkan keberhasilan dan keuntungan dari usaha budidaya di lahan basah.

Bapak Junaidi (Dok.Pribadi)
Bapak Junaidi (Dok.Pribadi)

Bapak junaidi petani mengatakan lahan basah sering mengalami kelebihan air, yang dapat menyebabkan pembusukan akar dan menghambat pertumbuhan tanaman. Pengelolaan drainase yang efektif diperlukan untuk mengatasi masalah ini dan memastikan kondisi tanah yang optimal untuk pertumbuhan padi.

Ibu Nurul (Dok.Pribadi)
Ibu Nurul (Dok.Pribadi)

Ibu nurul seorang ibu rumah tangga mengatakan teknik pengelolaan air yang efektif untuk memastikan pertumbuhan optimal sayuran di lahan basah meliputi penggunaan sistem drainase yang baik untuk mengatasi kelebihan air dan mencegah pembusukan akar.

Dok.Pribadi 
Dok.Pribadi 

Dok.Pribadi
Dok.Pribadi

Kesimpulan Di daerah lahan basah seperti Kabupaten Barito Kuala, beberapa potensi yang dapat dikembangkan menjadi usaha bernilai ekonomi meliputi Budidaya Perikanan, Lahan basah sangat cocok untuk budidaya ikan seperti lele, nila, dan patin. Budidaya ini dapat memenuhi permintaan pasar yang tinggi dan memberikan keuntungan ekonomi yang signifikan dan Pertanian Padi: Lahan basah ideal untuk pertanian padi, yang merupakan komoditas pangan utama. Dengan pengelolaan air dan tanah yang tepat, hasil panen padi dapat ditingkatkan, memberikan nilai ekonomi yang tinggi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun