Junk food atau biasa kita sebut makanan cepat saji merupakan makanan sering kita jumpai yang mengandung gizi rendah dan kandungan lemak, kalori, gula, garam yang terdapat di dalamnya sangat tinggi. Biasanya, junk food juga mengandung bahan tambahan pangan (BTP) seperti pengawet, perasa, bahkan pewarna. Meskipun junk food dianggap bahaya bagi kesehatan apabila sering dikonsumsi, namnun masih banyak orang yang menyukai junk food dan mengonsumsi junk food dengan alasan karena junk food merupakan makanan yang praktis, mudah ditemui, dan memiliki rasa enak.
Junk food seringkali dikonsumsi oleh mereka yang sedang menonton atau bahkan bekerja karena pada saat seperti itu yang diinginkan hanyalah yang praktis dan instan tanpa perlu memasak lagi. Pada saat seperti itu, mereka biasanya memesan melalui ponsel nya dan menunggu sambil santai hingga pesanan makanan cepat saji itu datang dan siap untuk disantap.
Namun tanpa disadari junk food juga memilki banyak dampak buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan. Berikut merupakan dampak junk food terhadap kesehatan
DiabetesÂ
Salah satu faktor penyebab diabetes adalah sering mengonsumsi makanan ceat saji. Hal tersebut dikarenakan makanan cepat saji mengandung kalori yang tinggi sedangkan kandungan seray dan vitamin yang terkandung didalam nya rendah. Sehingga, makaan ini bisa menyebabkan kadar gula naik dengan cepat. Dengan demikian, kadar gula dalam darah sulit untul dikendalikan dan meningkatnya risiko diabetes.
Meningkatkan risiko kanker
Apabila dilihat dari kandungan junk food yang mengandung zat pengawer dan zat adiktif yang membuat kecanduan bagi para pengonsumsi. Risiko terkena kanker juga sangat besar apabila mengkonsumsi junk food secara berlebian terutama kanker usus. Hal ini disebabkan karena kandungan lemak yang sangat tinggi.
Gangguan fungsi ginjal
Bahaya junk food lain yaitu dapat menganggu fungsi ginjal. Hal ini disebabkan karena kandungan natrium yang terdapat di dalamnya sangat tinggi. Sehingga dapat menganggu fungsi ginjal untuk menyaring racun dalam darah. Dengan demikian, ginjal tidak bisa berfungsi menyaring racun dalam darah dengan baik.
