Keberhasilan Korea Selatan mempromosikan budayanya tidak hanya memberikan dampak positif bagi identitas budaya bangsa namun juga bagi perekonomian negaranya. Terutama pada kebudayaan yang menjadi budaya populer, yang sejauh ini jarang dilibatkan pada pembahasan perekonomian negara.Â
Namun, Korean wave memberikan bukti bahwa kebudayaan adalah sektor yang potensial bagi perekonomian suatu negara. Meski terlihat sebagai sebuah fenomena di dunia hiburan semata, Korean wave sebenarnya telah menjadi instrumen penting yang tidak hanya meningkatkan popularitas Korea Selatan hingga membuatnya dikenal di hampir di seluruh penjuru dunia, tetapi juga membawa dampak positif bagi perkembangan perekonomian negara tersebut.Â
Daftar Pustaka
Chua, B.H. 2010. "Korean Pop Culture." Malaysian Journal of Media Studies, Vol. 12, No. 1, hlm. 15-24.
Cho, H. J. 2005. "Reading the "Korean Wave" as a Sign of Global Shift." Korea Jurnal, Vol. 45, No. 4, hlm. 147-182.
Ko, J. M. 2004. "Korean Wave Sweeps the Globe". Industry Report dalam http://www.seriworld.org/08/wldPrint.html?p=k.
Korean Culture and Information Service.2011.The Korean Wave: A New Pop Culture Phenomenon.Korean Culture and Information Service, Ministry of Culture, Sports and Tourism.
Lee, S.J. 2011. "The Korean Wave: The Seoul of Asia." The Elon Journal of Undergraduate Research in Communications, Vol. 2, No. 1, hlm. 85-93.
Nye, Jr., J. S. 2008. "Public Diplomacy and Soft Power." The Annals of the American Academy of Political and Social Science, No. 616, hlm. 94-109.
Mariz, E. 2012. "From Heartthrobs to Hairdos, Welcome to the Korean Wave." The Jakarta Globe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H