Mohon tunggu...
Marshella DianasariPutri
Marshella DianasariPutri Mohon Tunggu... Penulis - Penulis biasa

Love your self

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mendunianya "Korean Wave: Culture Strategy"

10 Februari 2019   05:21 Diperbarui: 10 Februari 2019   06:42 2861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Popularitas Korean Wave di Indonesia ditandai dengan diselenggarakannya serangkaian kegiatan pameran kebudayaan Korea sejak tahun 2009 hingga 2011 yakni "Korea-Indonesia Week". Pergelaran budaya tersebut diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Korea Selatan di Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral dibidang social kebudayaan karena melihat respon positif masyarakat Indonesia terhadap budaya Korea Selatan. 

Di samping itu, Pemerintah Korea Selatan membangun Pusat Kebudayaan Korea di Jakarta agar dapat berfungsi sebagai pusat informasi kebudayaan Korea Selatan. 

Semenjak berkembangnya Korean Wave di Indonesia, hal inipun berpangaruh terhadap jumlah kunjungan masyarakat dari berbagai negara untuk melakukan wisata ke Korea Selatan. Pariwisata sebagai salah satu kegiatan yang digemari oleh banyak kalangan pada saat ini membuat setiap negara berlomba-lomba untuk terus meningkatkan industri pariwisatanya. 

Hal ini ditandai dengan ditingkatkannya segala sarana dan prasaran yang berkaitan dan menunjang pariwisata negara tersebut. Hal yang sama juga dilakukan oleh Pemerintah Korea Selatan, yang terus mengembangkan industri parawisatanya. Sehingga pihak Korea Tourism Organization (KTO) di begabagai negara mengatakan bahwa jumlah wisatawan terus meningkat setiap tahunnya di tengah semakin populernya Hallyu  terutama di negara Indonesia. 

Yang mana perkembangan Korean Wave di Indonesia disertai dengan begitu banyaknya produk-produk industri budaya Korea Selatan yang masuk ke Indonesia dan mengambil tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia. Hegemoni K-pop menginspirasi generasi muda Indonesia untuk mengikuti bahkan meniru gaya mereka. 

Masyarakat Indonesia mulai lebih cenderung mendengarkan musik K-pop, membeli album musik K-Pop, membuat boyband atau girlband layaknya artis K-Pop, terlihat dalam komunitas K-Pop, berpartisipasi dalam kontes K-Pop dan meniru mode artis K-Pop hingga bahkan mulai mempelajari budaya dan bahasa Korea. 

Dengan demikian banyak masyarakat dari berbagai negara yang ingin berkunjung ke negara Korea Selatan dan negara Korea Selatan sangat memanfaat pariwisatanya dengan menerapkan culture strategi.

Kesimpulan

Korean wave menjadi instrumen soft power Korea Selatan dengan sumber berupa kebudayaan, yakni budaya populer (pop culture), yang diproduksi massal untuk konsumsi publik negara-negara lain. Korean wave tersebut digunakan untuk mencapai tujuan berupa mendapatkan keuntungan ekonomi bagi Korea Selatan. 

Keuntungan ekonomi bagi Korea Selatan dicapai tidak hanya dengan memperoleh keuntungan dari ekspor produk budaya namun juga melalui pemanfaatan kepopuleran Korean wave di negara-negara lain sebagai daya tarik dan alat promosi dalam memasarkan produk bernilai ekonomi lainnya seperti pariwisata dan produk-produk komersial.  

Strategi Korea Selatan dalam menggunakan Korean wave untuk mendapatkan keuntungan ekonomi ini dapat ditiru oleh negara lain. Strategi ini adalah salah satu alternatif yang terkait dengan optimalisasi peran kebudayaan bagi perekonomian negara. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun