Mohon tunggu...
Marshela Ramadani
Marshela Ramadani Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi bermain basket

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Penyakit Demam Berdarah dan Peran Kesehatan Masyarakat

18 September 2024   22:27 Diperbarui: 18 September 2024   22:56 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Infeksi demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Sangat penting bagi mereka yang menderita DBD untuk memahami cara yang tepat untuk mengelola penyakit ini agar mereka dapat bertahan hidup dan pulih dengan baik. Langkah pertama adalah menemukan gejala awal, seperti demam tinggi mendadak, sakit kepala, ruam kulit, dan nyeri otot dan sendi. Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami gejala ini untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat. Diagnosis dini DBD dapat mencegah komplikasi serius dan mempercepat pemulihan.

Selain itu, menjaga tubuh terhidrasi sangat penting untuk mengelola DBD karena penderita DBD sering mengalami dehidrasi karena demam tinggi, yang menyebabkan kehilangan cairan yang lebih besar. Untuk menghindari dehidrasi, minumlah banyak cairan, seperti air, jus, atau larutan oralit. 

Mungkin diperlukan rawat inap untuk mendapatkan infus cairan intravena jika kondisi dehidrasi parah. Menjaga keseimbangan cairan tubuh dapat mencegah masalah dan mendukung proses penyembuhan.

Selain itu, istirahat yang cukup penting bagi penderita DBD karena tubuh mereka membutuhkan waktu untuk melawan infeksi dan pulih dari gejala. Hindari aktivitas fisik yang berlebihan dan beri tubuh waktu untuk beristirahat. Mendapatkan cukup istirahat dapat mempercepat pemulihan dan mengurangi risiko komplikasi. Untuk mendukung pemulihan yang optimal, buat tempat tidur nyaman dan bebas dari gangguan.

Selama pemulihan penting untuk memantau kesehatan tubuh secara teratur. Periksa apakah ada perubahan dalam kondisi kesehatan, seperti penurunan jumlah trombosit atau gejala perdarahan. Jika mengalami gejala seperti perdarahan, muntah, atau nyeri perut yang parah, segera hubungi dokter untuk perawatan tambahan. Pemantauan yang cermat dapat membantu menemukan masalah lebih awal.

Menghindari penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat memperburuk kondisi adalah salah satu tindakan pencegahan penting. Pasien dengan DBD berisiko mengalami perdarahan jika mereka mengonsumsi obat-obatan seperti aspirin dan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Gunakan hanya obat yang diresepkan dokter, seperti parasetamol, untuk meredakan demam dan nyeri. Untuk memastikan bahwa obat aman dan efektif, konsultasikan selalu dengan dokter sebelum menggunakannya.

Terakhir, untuk mengurangi dampak penyakit ini, penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pencegahan dan penanganan DBD. "Karena partisipasi masyarakat membutuhkan kesadaran diri untuk berinteraksi dalam situasi tertentu. Beberapa faktor, seperti pengetahuan, memengaruhi kesadaran diri, dan akan menghasilkan sikap dan praktik yang diharapkan. Menurunkan jumlah kasus DBD dan vektor penyebabnya adalah tindakan yang diharapkan untuk mencegah penyakit DBD," kata Lia Meiliyana. Sebagai tenaga kesehatan kita juga memiliki peran yang penting dalam menghadapai tantangan penyakit ini. 

Dalam jurnal undana dikatakan, " Peran petugas kesehatan, di sisi lain, juga sangat diperlukan dalam pencegahan DBD." Penyuluhan edukasi merupakan langkah awal yang bisa kita lakukan sebagai tenaga kesehatan. Dengan penyuluhan edukasi penyakit DBD dari tenaga kesehatan, masyarakat menjadi tahu bagaimana bahayanya dan cara dalam menghadapi tantangan penyakit ini. Selain itu, penelitian juga menjadi cara tenaga kesehatan untuk mengambil peran menghadapi tantangan penyakit ini. 

Penelitian yang bisa dilakukan adalah dengan mencari metode yang lebih efektif dalam pencegahan dan pengobatan DBD. Pelajari langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat untuk diri sendiri dan orang-orang di sekitar. Informasi yang akurat dan tindakan pencegahan yang tepat dapat membantu kita mengelola penyakit ini dengan lebih baik dan mencegah penyebarannya. Ingatlah bahwa langkah pertama menuju pemulihan yang aman dan efektif dari DBD adalah berkonsultasi dengan tenaga medis.
KATA KUNCI: Kesehatan, Penyakit, Pencegahan

DAFTAR PUSTAKA
 
Lia Meiliyana. 2020. Partisipasi Masyarakat dalam Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue: Sebuah Tinjauan Sistematika. (PDF) PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH  DENGUE:  SEBUAH  TINJAUAN  SISTEMATIKA
(researchgate.net) [online]. (diakses tanggal 13 September 2024).
Maria A. L., 2020. Pengetahuan dan Sikap Masyarakat serta Peran Petugas Kesehatan Terkait Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD). Jornal of Health and Behavioral Sciense, 2(2), pp. 138-147.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun