Mohon tunggu...
Marshel Leonard Nanlohy
Marshel Leonard Nanlohy Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Finding God In All Things

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mengenal Kopi Dabe, Minuman Kopi Rempah dari Timur Indonesia

18 Agustus 2023   21:22 Diperbarui: 18 Agustus 2023   22:04 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari segi rasa, kopi dabe memiliki sensasi hangat, segar, manis, dan asam. Semua rasa tersebut bercampur dalam satu gelas kopi. Kebayang dong, aromanya?

Berbeda dengan pembuatan kopi biasa, bubuk kopi dabe diseduh menggunakan air rebusan rempah-rempah seperti jahe (goraka), cengkeh, pala, daun pandan, dan kayu manis.

Proses penyeduhan tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan kompor tungku tradisional. Tapi kalau Anda tidak memiliki tungku tradisional, pakai kompor gas biasa juga bisa, kok.

Khusus buat Anda yang ada di Jogja, seluruh sejarah, kuliner, dan serba-serbi mengenai Maluku Utara dapat kalian temukan di Juanga Culture, Rumah Budaya Maluku Utara yang ada di Yogyakarta.

Diambang Kepunahan

Romantisme mengenai Maluku dan rempah-rempahnya tidak seindah sejarahnya. Faktanya, saat ini produksi kopi di wilayah Maluku Utara tergolong langka. Keadaan ini disebabkan oleh nilai jual yang rendah dan tidak adanya pasaran kopi di setiap kabupaten/kota.

Padahal konsumsi kopi di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan selama tujuh tahun terakhir. Rerata konsumsi kopi di Indonesia bahkan lebih tinggi (7,77%) dibandingkan pertumbuhan konsumsi kopi di dunia (2,96%).

Permintaan terhadap kopi yang semakin tinggi justru menjadi tantangan karena negara-negara lain akan melihat Indonesia sebagai pangsa pasar potensial industri kopi bagi pelaku bisnis.

Di sisi lain, faktor-faktor seperti perubahan iklim, keterbatasan lahan, dan tenaga kerja yang minim menjadi tantangan lain bagi produksi kopi di Indonesia, khususnya Maluku Utara.

Seperti biasa, peran aktif pemerintah perlu ditingkatkan karena perkebunan kopi di Indonesia masih didominasi oleh perkebunan rakyat. Pemberian subsidi bagi para petani dan program pendampingan dari pemerintah diharapkan dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas tanaman kopi.

Peran pemerintah dalam memperkenalkan budaya khas Maluku Utara saat ini juga diwakili oleh komunitas Juanga Culture di Yogyakarta. Pengetahuan mengenai sejarah, budaya, kuliner, politik, sosial, dan seluruh aspek yang berkaitan dengan kultur Maluku Utara dapat ditemukan di sana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun