Zaman sekarang sudah tidak asing lagi bukan pada PMO? Istilah PMO banyak digunakan pada aplikasi TikTok dan media sosial lainnya. Kemudian apakah PMO itu? PMO merupakan sebuah singkatan Bahasa gaul yang diucapkan anak muda yaitu Porno, Masturbasi, dan Orgasme. Ketiga istilah ini merupakan suatu kegiatan memuaskan diri yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi hasratnya.
Secara psikologis remaja merupakan usia dimana individu berinteraksi dengan masyarakat dewasa. Pada saat itu remaja tidak lagi merasa dibawah ikatan orang-orang yang lebih tua melainkan dalam tingkatan yang sama setidaknya dalam masalah hak. Kehidupan sebagai anak remaja merupakan salah satu periode dalam rentang kehidupan manusia.
Pada zaman sekarang istilah pornografi sering digunakan untuk mengungkapkan segala sesuatu yang bersifat seksual, khususnya yang dianggap berselera rendah atau tidak bermoral karena hal tersebut dimaksudkan hanya untuk membangkitkan perilaku seksual manusia secara eksplisit (terbuka) dengan tujuan untuk memenuhi hasrat seksual.
Pornografi pada anak remaja dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti rasa keinginan dari diri sendiri, seseorang dapat secara aktif menggunakan media pornografi atau dorongan pada diri sendiri dengan alasan karena ingin mengetahui atau hanya sekedar penasaran. Kemudian, dipengaruhi pula oleh kecanggihan teknologi karena hal tersebut memicu seseorang dengan mudah untuk mencari atau mengakses media pornografi. Selanjutnya yaitu teman sebaya. Remaja yang aktif dengan media pornografi biasanya dipengaruhi oleh teman sebayanya yang aktif juga mencari data porno kemudian, setelah menemukan data porno tersebut umumnya akan ditonton atau dilihat dengan orang lain seperti teman. Selain itu, kurangnya pengawasan dari keluarga serta kurangnya sarana dan prasarana sebagai wadah-wadah yang menampung bakat dari remaja itu sendiri.
Masturbasi merupakan aktivitas merangsang dengan menyentuh atau meraba organ seks nya sendiri. Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor perkembangan pertumbuhan organ-organ reproduksi yang terjadi pada remaja. Masturbasi memiliki dampak negatif apabila dilakukan terus-menerus secara obsesif, karena dapat menghilangkan kenikmatan akan hubungan intim yang sebenarnya.
Orgasme merupakan puncak tertinggi kenikmatan seks dan usaha untuk mencapai yang mengakibatkan hilangnya spontanitas dan kenikmatan. Proses orgasme disertai dengan meningkatnya kecepatan denyut jantung, serta mengakibatkan pelepasan ketegangan secara tiba-tiba. Orgasme juga terkadang disebut sebagai klimaks atau keluar.
Terdapat berbagai macam hal yang melatarbelakangi seseorang untuk mendorong dirinya melakukan masturbasi atau pun orgasme seperti, kurang mampu dalam menjaga pandangannya serta memiliki pikiran yang kotor. Kemudian, adanya pengaruh dari media cetak dan elektronik serta adanya pergaulan bebas. Selain itu, kurangnya melakukan kegiatan positif dengan cara mengisi waktu luang dengan belajar juga menjadi faktor penyebab seseorang melakukan masturbasi.
Ketika seorang anak remaja sudah mulai mengenal dan mengerti apa itu PMO serta remaja tersebut sudah melakukan bahkan hingga kecanduan dalam dirinya maka hal tersebut akan berdampak pada psikis remaja itu sendiri seperti, dapat menyebabkan adanya gangguan emosi. Gangguan emosi tersebut biasanya ditandai dengan munculnya perasaan kacau karena selalu mencari konten pornografi, serta mudah marah dan tersinggung apabila kegiatan mengakses pornografi nya terganggu. Kemudian, masa depan dari remaja tersebut dapat terancam hancur. Selanjutnya, dapat membentuk sikap, nilai serta perilaku yang negatif seperti kehilangan kebiasaan untuk hidup teratur dan tertib, menjadi seseorang yang tertutup, minder bahkan tidak percaya diri. Dan yang terakhir yaitu dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi saat belajar sehingga jati dirinya terganggu.
Setelah diketahui dampak yang ditimbulkan dari kecanduan PMO tidaklah sedikit. Mulai dari dampak yang ringan hingga menyerang psikis seorang remaja. Dari dampak tersebut maka terdapat beberapa solusi yang dapat dilakukan agar anak remaja tercegah dari kasus PMO yaitu dengan cara pertama, hindari pemicu. Jauhkan hal-hal yang membuat rasa ingin menonton film porno sambil masturbasi. Misalnya, keluar dari forum internet atau situs web berisikan banyak konten seksual yang mana hal tersebut akan membuat pelaku merasa tergoda.
Kedua, pilihlah kebiasaan baru. Mengganti kegiatan masturbasi dengan kegiatan lainnya yang lebih bermanfaat. Misalnya, mengisi waktu luang dengan menggambar karena hal itu akan membuat seseorang rileks. Selain itu, ganti juga tontonan porno dengan acara televisi yang menghibur namun bermanfaat.
Ketiga, rajin berolahraga. Pilih aktivitas atau jenis olahraga yang disukai agar lebih menyenangkan dan tidak bosan saat melakukannya. Keempat, bermeditasi. Melakukan kegiatan meditasi dapat membantu seseorang mengurangi hasrat untuk tidak melakukan PMO.
Terakhir, yaitu bicarakan kebutuhan seks dengan pasangan. Kecanduan PMO bisa terjadi pada siapa saja, termasuk pada orang-orang yang sudah menikah karena memiliki kebutuhan seks yang tinggi tetapi malu untuk membicarakannya pada pasangan. Sehingga mencari kepuasan dengan cara lain.
Berdasarkan paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa kecanduan PMO pada kalangan anak remaja merupakan suatu masalah yang tidak hanya melibatkan antara individu dengan individu saja tetapi juga termasuk masalah sosial. Apabila seorang anak remaja sudah kecanduan untuk melakukan kegiatan PMO maka, hal tersebut akan sangat berdampak pada psikis anak remaja. Selain itu, adanya peran orang tua juga sangat penting dalam memberikan pendampingan maupun pengawasan terhadap anak remaja serta membantunya dalam memahami pengetahuan tentang seksual.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H