Semarang - Mahasiswa Universitas Diponegoro yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelurahan Salamanmloyo, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang menggelar penyuluhan kesehatan reproduksi di SDN Salamanmloyo. Penyuluhan berlangsung selama satu jam pada hari Rabu (13/07/2022). Kegiatan penyuluhan ini ditujukan kepada 14 siswa-siswi kelas 6 dengan rentang usia 12-13 tahun.
Uniknya, penyuluhan ini dikemas dengan metode yang menarik, yaitu dengan menggunakan media flash cards. Siswa-siswi diberi kesempatan untuk mengambil kartu secara bergiliran dan membaca pertanyaaan yang ada pada kartu tersebut. Kemudian, siswa tersebut akan menjawab pertanyaannya atau juga bisa dibantu teman yang lain.Â
Materi yang diusung adalah seputar materi reproduksi kelas 6, seperti pengenalan organ-organ reproduksi, fungsinya, tanda-tanda seks primer & sekunder, serta cara merawat organ reproduksi yang baik dan benar.
Materi kesehatan reproduksi disampaikan oleh mahasiswa KKN Undip Fakultas Kedokteran, Marshanda Nabila De Natasya. Ia mengatakan bahwa anak usia SD kelas 6 harus mulai diajarkan kesehatan reproduksi karena mulai memasuki usia remaja. Materi ini sebenarnya sudah dipelajari pada pelajaran biologi dan olahraga anak Kelas 6, sehingga narasumber dapat menjelaskan sedikit lebih spesifik dan detail.
Anak-anak seusia ini sudah harus mengenali dan memahami tubuhnya sendiri, dari yang paling sederhana adalah cara menjaga kebersihan organ reproduksi.Â
Contoh kecilnya adalah mandi dua kali sehari, menggunakan celana dalam yang mudah menyerap keringat, minum air putih yang cukup, dan olahraga secara teratur. Narasumber juga menyampaikan kepada siswi-siswi untuk rutin mengganti pembalut 4-6 jam sekali untuk yang sudah menstruasi.
Ternyata, beberapa dari siswi juga sudah memahami cara membersihkan organ reproduksi yang benar. Cara membasuh organ reproduksi setelah buang air kecil adalah dari arah depan ke belakang untuk perempuan. Hal ini betujuan untuk menurunkan risiko agar kuman dari dubur tidak masuk ke saluran kencing.Â
Narasumber juga menyarankan untuk selalu menggunakan handuk yang kering dan bersih. Di samping itu, siswa-siswi kelas 6 SDN Salamanmloyo juga dibekali pengetahuan mengenai penyakit kelamin, misalnya AIDS dan sifilis.
Siswa-siswi kelas 6 SD Salamanmloyo sangat antusias dan interaktif saat penyuluhan. Saat diadakan kuis di akhir sesi, semua murid berlomba-lomba mengangkat tangan dan mereka berhasil menjawab pertanyaan dengan benar. Banyak juga murid yang memberi tambahan pertanyaan seputar kesehatan reproduksi.
Setelah penyuluhan selesai, para mahasiswa KKN melanjutkan dengan pembagian hadiah ke siswa-siswi. Mereka tampak senang dan termotivasi dengan notes yang diberikan. Flash cards yang digunakan media edukasi selanjutnya diberikan kepada wali kelas 6 SDN Salamanmloyo.
Selain itu, para siswa-siswi juga diberikan link agar dapat mengakses flash cards kesehatan reproduksi secara mandiri. Besar harapan mahasiswa KKN Undip flash cards ini dapat menjadi salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan di kemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H