Pengertian Emulsi
Sesuai dengan Teori Emulsi Tim MGMP Pati Jilid II (2015:33), asal usul kata "emulsi" dapat ditelusuri dari istilah latin "emulgeo" yang berarti "menyerupai susu". Selama abad ke-17, hanya emulsi alami -- yang dibuat dari biji-bijian yang mengandung lemak, protein, dan air -- yang diketahui ada di bidang farmasi.
Definisi umum emulsi mengacu pada cairan yang tidak dapat bercampur dengan cairan lain seperti minyak dan air. Untuk membentuk kolaborasi yang stabil antara kedua cairan, digunakan pengemulsi. Dalam membuat emulsi, satu cairan didispersikan dalam bentuk tetesan kecil di dalam cairan lainnya, sehingga menghasilkan suspensi seragam dari dua cairan.
Tujuan Emulsi
Dalam bidang farmasi, emulsi memegang peranan penting karena membuat formulasi farmasi stabil dan mudah diaplikasikan. Berikut kegunaan dan aplikasi emulsi dalam bidang farmasi:
- Emulsi obat oral dapat digunakan untuk mengemas obat oral. Misalnya, obat-obatan yang rasanya tidak enak dapat diemulsi agar lebih mudah ditelan oleh pasien, terutama anak-anak.
- Meningkatkan bioavailabilitas Beberapa obat lebih mudah dicerna tubuh dalam bentuk emulsi minyak. Emulsi ini dapat mengoptimalkan proses pelarutan obat dalam air tanpa mengalami kerusakan sehingga meningkatkan bioavailabilitas.
- Pemberian Penggunaan emulsi farmasi topikal selanjutnya adalah sebagai formulasi topikal, seperti krim atau lotion. Lotion ini membantu obat menyebar merata di kulit sehingga lebih mudah diserap.
- Infus intravena juga dapat digunakan sebagai sarana pemberian obat yang dibuat dengan Obat Infus Emulsi. Emulsi infus mengandung nutrisi dan lemak penting yang sangat penting bagi pasien yang membutuhkan suplemen intravena.
Pengertian emulsi dan peruntukannya sebagaimana telah disebutkan sebelumnya dapat disesuaikan dengan industri farmasi. Penerapan emulsi ini mempunyai potensi untuk memperluas jangkauan formulasi obat yang tersedia dan meningkatkan kemanjurannya.
Bagaiamana Teori Terjadinya Emulsi ?
1. Teori Tegangan Permukaan ( Surface Tension )
Molekul-molekul yang mempunyai daya tarik antarmolekul yang sama disebut gaya kohesif. Selain itu juga terjadi gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda yang disebut dengan adhesi. Kohesi suatu zat selalu sama, sehingga terjadi perbedaan tegangan pada permukaan zat cair akibat adanya ketidakseimbangan kohesi.
Tegangan yang terjadi pada suatu permukaan disebut tegangan permukaan. Demikian pula, adanya perbedaan tegangan batas antara dua cairan yang tidak dapat bercampur dapat dijelaskan. Tegangan yang terjadi antara dua fluida disebut tegangan batas. "Ketegangan Antarmuka".
2. Teori Orientasi Bentuk Baji
Penjelasan dibalik terbentuknya emulsi dapat dikaitkan dengan konsep teoritis. Hal ini menunjukkan bahwa molekul pengemulsi memiliki kelarutan selektif. Dengan kata lain, bagian molekul tertentu mempunyai afinitas terhadap air atau mudah larut dalam air, sedangkan bagian lain mempunyai afinitas terhadap minyak atau mudah larut dalam minyak. Akibatnya, setiap molekul pengemulsi terbagi menjadi dua bagian :
- Kelompok hidrofilik, yaitu bagian emulgator yang suka air.
- Kelompok lipofilik, yaitu bagian emulgator yang suka minyak.
Ketika emulgator dimasukkan, masing-masing gugus akan tertarik ke arah cairan yang membuatnya tertarik, dengan gugus hidrofilik bergerak menuju air dan gugus lipofilik bergerak menuju minyak. Hal ini menciptakan semacam ikatan antara minyak dan air, dan keseimbangan terbentuk antara kedua kelompok berkat emulgator.
Pengemulsi tersedia dalam berbagai jenis, dan setiap jenis memiliki harga keseimbangan yang unik. Harga keseimbangan ini disebut dengan HLB, atau Keseimbangan Hidrofil Lypophyl. HLB merupakan representasi numerik dari keseimbangan antara gugus hidrofilik dan lipofilik dalam pengemulsi. Nilai HLB yang semakin tinggi menunjukkan semakin banyak gugus yang bersifat hidrofilik sehingga membuat pengemulsi lebih mudah larut dalam air. Oleh karena itu, pengemulsi dengan nilai HLB lebih tinggi lebih mudah larut dalam air.sebaliknya.
3. Teori Interparsial Film (Teori Plastic Film)
Teori ini menyatakan bahwa pengemulsi akan berasimilasi pada antarmuka air dan minyak, menghasilkan terciptanya lapisan film yang akan menyelubungi partikel fase terdispersi, atau fase internal. Dengan membungkus partikel-partikel ini, upaya antara partikel-partikel serupa untuk bergabung menjadi terhambat. Ini secara efektif menstabilkan fase terdispersi.
Syarat emulgator yang dipakai adalah:
- Dapat membentuk lapisan film yang kuat tetapi lunak.
- Jumlahnya cukup untuk menutup semua permukaan partikel fase dispers.
- Dapat membentuk lapisan film dengan cepat dan dapat menutup semua partikel dengan segera.
- Teori Electric Double Layer (lapisan listrik rangkap)
Untuk mencapai stabilitas yang optimal, jika minyak didispersikan ke dalam air, maka satu lapisan air yang bersentuhan langsung dengan permukaan minyak akan mempunyai muatan yang sama, sedangkan lapisan berikutnya akan mempunyai muatan yang berlawanan dengan lapisan sebelumnya. Hal ini menciptakan skenario di mana setiap partikel minyak dilindungi oleh dua lapisan listrik yang berlawanan, yang berfungsi sebagai benteng yang menghalangi upaya partikel minyak untuk berkumpul menjadi satu molekul besar karena struktur listrik yang mencakup setiap partikel minyak memiliki komposisi yang sama. Hal ini menyebabkan setiap partikel saling tolak menolak. dan stabilitas akan bertambah.
Daftar Pusataka
https://farmasetika.com/2019/07/13/emulsi-dan-tipe-tipe-emulsi-dalam-sediaan-farmasi/
