Mohon tunggu...
aya
aya Mohon Tunggu... Novelis - UNJ

Saya memiliki ketertarikan terhdap dunia kepenulisan serta seputar jurnalistik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UM Sosialisasikan Kesehatan dan Penanganan Gempa Bumi di Panti Asuhan Tabita, Desa Sitiarjo, Kabupaten Malang

14 Mei 2023   20:49 Diperbarui: 14 Mei 2023   21:04 407
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Literasi Bersama


Baru-baru ini, Mahasiswa Universitas Negeri Malang, Vania Nuraziza, Antik Hamidah, dan Viola Putri Arnelyta, melakukan kegiatan sosialisasi kesehatan dan penanganan gempa bumi di Panti Asuhan Tabita. Ketiga mahasiswi UM ini mengunjungi Panti Asuhan Tabita karena letak panti asuhan tersebut berdekatan dengan pantai yang memiliki risiko tinggi terhadap gempa bumi. Selain itu, kegiatan ini juga diadakan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak di panti asuhan tentang pentingnya menjaga kesehatan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 5 April 2023 ini dilakukan ketiga mahasiswi UM dengan tujuan untuk menyalurkan donasi atau bantuan serta kegiatan sosialisasi untuk para anak-anak di dalam panti tersebut. Vania Nuraziza, Antik Hamidah, dan Viola Putri Arnelyta melakukan pengumpulan donasi buku untuk anak-anak yang berjumalh 33 di panti tersebut. Dilansir dari hasil kegiatan yang dilakukan, Panti Asuhan Tabita tidak memiliki sumber pendana tetap, mereka hanya memiliki sumber dana dari hasil ternak ayam oleh pengurus dan anak-anak panti.

Karena hal tersebut, pendidikan yang seharusnya didapat anak-anak seusia mereka tidak bisa didapatkan secara layak karena adanya keterbatasan finansial dari Panti yang membuat ketiga mahasiswi Universitas Negeri Malang akhirnya tergerak untuk membuat kegiatan donasi buku yang nantinya akan disalurkan untuk anak-anak Panti Asuhan Tabita. Letaknya yang juga dianggap rawan membuat kegiatan yang dilakukan ketiga mahasiswi tersebut disertai dengan acara sosialisasi kesehatan untuk meningkatkan pemahaman dan oengetahuan mereka akan pentingnya kesehatan. Pengumpulan donasi dilakukann sejak tanggal Rabu, 1 Maret 2023 dan berhasil mengumpulkan 15 buku yang nantinya akan disalurkan ke Panti Asuhan Tabita.

Kegiatan Donasi Buku
Kegiatan Donasi Buku

Untuk mengumpulkan buku tersebut, ketiga mahasiswi tersebut menyebar pamflet donasi di berbagai laman media sosial untuk bisa menjangkau informasi yang lebih luas dari masyarakat lain untuk bisa menyumbangkan atau ikut andil dalam donasi yang dibuka. Kegiatan donasi buku dipilih agar para anak-anak panti bisa memiliki pengetahuan lebih lewat buku-buku tersebut yang tidak bisa mereka dapatkan sendiri. Buku-buku yang terkumpul diharapkan bisa berguna bukan hanya untuk saat ini namun juga di masa yang akan datang, untuk para anak-anak yang nantinya akan terus tumbuh dan perlahan mulai bisa mengerti dunia pendidikan yang belum bisa mereka emban.

Buku-buku yang disalurkan juga diharapkan bisa terus berguna untuk anak-anak agar bisa terus memotivasi mereka untuk kerap belajar dan mau mempelajari berbagai hal baru nantinya, bukan hanya terus berada dalam panti asuhan dan tertinggal berbagai pengetahuan. Buku yang diberikan juga diharapkan bisa terus meningkatkan literasi anak-anak panti agar meskipun mereka tidak sekolah namun mereka bisa menerapkan kegiatan literasi berkat buku-buku yang telah dimilikinya saat ini.

Kegiatan Literasi Bersama
Kegiatan Literasi Bersama

Keterbatasan yang dimiliki Panti Asuhan Tabita dalam hal pendidikan membuat para anak juga kurang memiliki pengetahuan lebih baik tentang pengetahuan khusus maupun yang umum. Hal ini membuat ketiga mahasiswi Universitas Negeri Malang yang melakukan kunjungan juga melakukan kegiatan Sosialisasi tentang cara menggosok gigi, mencuci tangan, dan penanganan gempa bumi kepada 33 anak di panti asuhan. Hal ini dilakukan agar para anak-anak di Panti asuhan bisa memahami dan mengerti bahwa kesehatan diri mereka penting meskipun mereka tinggal bersama, dan melakukan semua hal secara bersama. Keterbatasan mereka dalam pendidikan tidak akan membuat mereka terbatas dalam memahami pentingnya kesehatan. Sosialisasi juga dilakukan untuk penanganan gempa bumi mengingat bahwa lokasi tempat panti asuhan mereka memiliki kerentanan yang tinggi terhadap bencana alam gempa bumi sehingga mereka bisa memahami bagaimana dan apa yang harus dilakukan saat bencana alam terjadi.

Kegiatan sosialisasi diikuti oleh semua anak-anak panti asuhan yang berjumlah 33 anak. Sosialisasi dibagi menjadi dua kegiatan yaitu tentang kesehatan dan keselamatan. Sosialisasi kesehatan yang dilakukan mencakup pada hal-hal umum atau basic untuk mereka ketahui seperti cara menggosok gigi, mencuci tangan saat ingin makan, saat setelah melakukan aktivitas diluar ruangan atau bahkan saat mereka ingin tidur diikuti oleh cuci kaki. Anak-anak juga diajarkan bagaimana cara menjaga kesehatan dengan baik seperti melakukan mandi dua kali sehari, makan-makanan bergizi, serta bagaimana mereka harus menjaga pola kesehatan mereka dari hal-hal kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun