Mohon tunggu...
Marsha Najwa alia
Marsha Najwa alia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Aksi Bullying Semakin Merajalela Sudah Tidak Wajar

3 November 2023   23:12 Diperbarui: 3 November 2023   23:41 432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

“APA ITU WAJAR? AKSI BULLYING YANG SEMAKIN MERAJALELA”

diampu oleh:

Prof. Dr. Syamsu Yusuf L.N, M.Pd

Nadia Aulia Nadhirah, M.Pd

disusun oleh:

Marsha Najwa Alia

Remaja adalah perubahan perkembangan antara masa anak- anak dan dewasa yang mengakibatkan perubahan fisik, kognitif dan psikososial. Perubahan psikologis yang terjadi pada remaja meliputi intelektual, kehidupan emosi dan kehidupan sosial (Papalia, 2014). Masa remaja merupakan periode yang berlangsung dari sekitar usia 11 hingga 21 tahun, yang mencakup banyak perubahan sosial dan emosional. Transisi antara masa kanak- kanak dan dewasa ini mengarah pada perilaku yang berubah dengan cepat, gangguan identitas dan emosi yang kuat.

Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Bullying adalah suatu tindakan, sedangkan bully adalah pelakunya definisi bullying sendiri, menurut komisi nasional perlindungan anak adalah kekerasan fisik dan psikologis berjangka Panjang dan dilakukan seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan diri.

Ciri- ciri pelaku bullying yaitu dengan hidup yang berkelompok dan menguasai kehidupan sosial seseorang, menempatkan diri ditempat tertentu di sekolah atau sekitarnya, dan gerak- geriknya sering kali dapat ditandai dengan sering berjalan didepan, sengaja menabrak, berkata kasar dan menyepelekan atau melecehkan seseorang yang dianggap lemah.

Perilaku bullying sangat banyak terjadi di sekolah, alas an mereka membully adalah adanya perbedaan ekonomi yang membuat seseorang ingin  selalu berada diatas. Pelaku yang melakukan bullying disekolah seperti mendorong, mencubit, menendang, menjambak, mengunci seseorang dalam ruangan hingga mengahncurkan barang milik orang lain dan sebagainya yang termasuk dalam pembullyan. Tindakan bullying akan melihat dengan sinis, menampilkan ekspresi merendahkan, menmgancam, mengejek, menjulurkan lidah, sampai melakukan kekerasan fisik pada korban.

Melakukan bullying itu sangat tidak baik, mereka hanya ingin mengikuti tren karena mereka ingin berkuasa dalam suatu kelompok dan ingin dipandang tinggi oleh semua orang. Orang yang melakukan bullying itu kurang diperhatikan dengan orang tua nya karena dengan pengawasan orang tua membuat anak tidak terjerumus dalam pergaulan bebas.

Hampir setiap sekolah di negara Indonesia terjadi kasus bullying karena dengan perbedaan ekonomi hingga mereka yang tidak bisa mempertahankan diri akan terbully. Bullying disekolah dapat menyebabkan sang korban mengalami kecemasan bahkan hingga depresi. Dari hal inilah yang membuat seseorang bisa mengakhiri hidupnya karena hidup nya merasa terancam oleh pembullyan.

Bullying tidak hanya terjadi di sekolah, zaman sekarang bullying dapat terjadi di media sosial. Bullying di media sosial ini adalah Ketika seseorang mengekspos sesuatu dalam media sosial, orang lain yang tidak suka akan menghujat dengan segala ucapan yang menyakitkan hati. Bullying yang terjadi ini sering menyebabkan resiko yang besar, seperti depresi dan menutup diri dari lingkungan sosial.

Penyebab bullying sangat bermacam- macam, muali dari pengaruh pergaulan yang tidak baik himgga kurangnya empati. Bullying dapat menimbulkan trauma psikologis atau luka batin, baik pada korban maupun pada pelaku. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan tentang bullying supaya mereka tidak menjadi pelaku atau korbannya.

Sebagai orang dewasa jika terjadi permasalahan pada anak- anaknya seperti mengejek dengan nama orang tua itu tidak bisa lagi diwajarkan karena itu membuat sakit hati seseorang, bukan karena merka masi kecil jadi diwajarkan. Dengan tindakan yang terus diwajarkan akan membuat sang anak akan terus berperilaku seperti itu. Sebaiknya dengan mengatakan yang baik bahwa perilaku tersebut tidak baik dan meminta nya untuk minta maaf kepada sang korban. Dengan mengajarkan perilaku agar tidak mengejek tersebut merupakan Langkah awal untuk tidak terjadi perilaku bullying.

Sedikit dari kejadian bullying yang melaporkan kepada pihak yang berwajib, karena jika melaporkan korban bullying akan merasa lebih terancam lagi hidupnya dan di hina oleh teman- temannya dan dianggap semakin lemah. Maka korban bullying akan selalu mengikuti semua perintah yang dikatakan oleh sekelompok pembully. Dan biasanya pembbuly itu jarang sendiri karena mereka hanya berani ketika sedang berkelompok saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun