Mohon tunggu...
Christophorus Gracia M. R
Christophorus Gracia M. R Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UAJY

Saya suka mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Retorika dan Dialektika: Analisis Pandawara Group

15 Oktober 2024   16:23 Diperbarui: 15 Oktober 2024   16:25 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandawara group adalah kelompok penggerak dan pemengaruh yang berfokus pada permasalahan sampah dan kebersihan lingkungan. Grup mempromosikan dan mendokumentasikan seluruh gerakan mereka melalui tiktok dan instagram untuk menjangkau seluruh penonton dari seluruh indonesia. Masalah yang dibawa adalah permasalahan Sungai yang tercemari oleh sampah. Dari beranggotakan 5 orang saja dalam membersihkan sungai, hingga saat ini pandawara telah menjadi gerakan bersama yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari polisi, masyarakat, warga desa, hingga masyarakat digital yang dapat membantu melalui sumbangan dana atau peralatan.

Dalam tradisi retorika klasik, Aristoteles memperkenalkan tiga komponen utama dalam komunikasi persuasi: Logos (logika), Ethos (kredibilitas), dan Pathos (emosi). Ketiga komponen ini membentuk dasar bagi pembicara atau penulis untuk meyakinkan audiens. Logos mengacu pada argumen yang berbasis logika dan bukti, ethos berkaitan dengan kredibilitas pembicara, dan pathos berfokus pada membangkitkan emosi audiens untuk mendorong keputusan berdasarkan perasaan.

LOGOS

Dalam konsep logos, audiens membuat keputusan secara rasional  dan cenderung memproses informasi dengan sangat hati-hati dengan mempertimbangkan fakta, data, dan bukti sebelum mengambil keputusan. Dalam kontennya, pandawara selalu memperlihatkan fakta dan bukti bahwa penecemaran Sungai di indonesia adalah hal yang nyata. Dengan begitu, seluruh gerakan pandawara memiliki tujuan dan manfaat bagi masyarakat sekitar. Masyarakat dan audiens juga terpersuasif untuk ikut dalam gerakan bersih-bersih Sungai pandawara.

PATHOS

Dalam konsep pathos, kemampuan untuk membangun hubungan emosional dengan khalayak atau penonton adalah keterampilan yang penting dalam tujuan untuk mempersuasif.  Setiap orang yang melihat gerakan pandawara akan mengalami perasaan emosi dan psikis yang tergerak. Emosi itu sendiri adalah pikiran dan perasaan, respon antara fisik dan tubuh, kemudian ekspresi wajah, suara, postur tubuh, dan kecenderungan tindakan. Dalam videonya, pandawara selalu menampilkan adegan-adegan gotong-royong, dengan raut muka yang penuh semangat. 

Bahasa serta suara yang digunakan juga sangat mempersuasif. Nada suara yang rendah menandakan keseriusan, dan kata-kata yang bisa langsung membuat penonton untuk merefleksikan dirinya sendiri, membuat pesan persuasif pandawara untuk peduli akan lingkungan berhasil. Saya yang biasa melihat video pandawara merasa emosional dan tergerak. Tidak secara langsung tergerak untuk ikut membersihkan Sungai, tetapi tergerak untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarang.

dtpeduli.org: DT Peduli Gabung Pandawara Group Bersihkan Pantai Nomor Tiga di Indonesia
dtpeduli.org: DT Peduli Gabung Pandawara Group Bersihkan Pantai Nomor Tiga di Indonesia

ETHOS

Pandawara selalu mendokumentasikan seluruh aktifitasnya, meliputi kondisi Sungai sebelum dibersihkan dan sesudah dibersihkan. Walaupun awalnya mereka hanya seorang mahasiswa yang tidak memiliki keahlian atau spesialisasi di bagian lingkungan dan kebersihan, seluruh dokumentasi dan hasil membersihkan Sungai mereka menjadi bukti kredibilitas. Sikap komitmen dan konsistensi gerakan mereka menjadi sebuah kredibilitas untuk mengajak masyarakat agar lebih peduli dengan kebersihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun