Mohon tunggu...
marsha ghinna salsabilla
marsha ghinna salsabilla Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reformasi dari NAFTA Menjadi USMCA

14 Maret 2024   11:03 Diperbarui: 14 Maret 2024   11:09 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

         Sejak diimplementasikan pada tahun 1994, Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) telah menjadi fokus perhatian dalam ekonomi politik internasional. Perjanjian ini membentuk zona perdagangan bebas antara Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko dengan tujuan menghapuskan hambatan perdagangan dan investasi di antara ketiga negara tersebut. Prinsip-prinsip liberalisme memegang peranan kunci dalam pembentukan dan perkembangan NAFTA, mengedepankan gagasan perdagangan bebas, investasi asing, dan keterbatasan peran negara dalam ekonomi internasional. Melalui penghapusan tarif dan hambatan perdagangan lainnya, NAFTA mencerminkan prinsip-prinsip liberalisme dengan memungkinkan aliran barang, jasa, dan investasi secara bebas di antara negara-negara yang terlibat. Meskipun membawa dampak positif seperti peningkatan volume perdagangan dan investasi, implementasi NAFTA juga menuai kritik terutama terkait dengan deindustrialisasi di Amerika Serikat, penurunan standar pekerja, dan kerusakan lingkungan akibat deregulasi. Tantangan dan prospek masa depan NAFTA bergantung pada kemampuannya untuk menyeimbangkan kepentingan ekonomi dengan kebutuhan sosial dan lingkungan, sambil tetap mempertahankan prinsip-prinsip liberalisme sebagai fondasi utamanya.

         Pada 27 Agustus 2018, dalam sebuah langkah yang menarik perhatian global, Presiden Donald Trump secara resmi mengusulkan pergantian nama dari North American Free Trade Agreement (NAFTA) menjadi United States-Mexico-Canada Agreement (USMCA). Keputusan ini mencerminkan upaya untuk memperbarui dan menyesuaikan kesepakatan perdagangan regional yang telah berlangsung sejak awal 1990-an. USMCA, dalam esensinya, menandai langkah baru dalam hubungan perdagangan antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Salah satu aspek kunci dari perubahan ini adalah fokus yang diberikan pada penegakan hak-hak pekerja dan penanganan harga obat-obatan biologis. Dengan memasukkan ketentuan-ketentuan baru ini, USMCA berusaha untuk menciptakan lingkungan perdagangan yang lebih adil dan seimbang di antara ketiga negara tersebut.

        Perubahan dari NAFTA menjadi USMCA merupakan hasil dari tekanan politik yang berkelanjutan, terutama dari pihak Amerika Serikat. Ketika Donald Trump kampanye dalam pemilihan presiden 2016, ia bertekad untuk "menghancurkan" NAFTA, menggambarkannya sebagai "kesepakatan terburuk dalam sejarah". Setelah terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat, pemerintahannya memulai proses negosiasi dengan Meksiko dan Kanada untuk merombak kesepakatan perdagangan tersebut. Proses negosiasi untuk USMCA melibatkan kompleksitas dan waktu yang cukup lama. Terdapat beragam perbedaan pendapat antara ketiga negara, terutama terkait akses pasar pertanian, perlindungan hak kekayaan intelektual, dan regulasi otomotif, yang menjadikan proses tersebut rumit. Namun, setelah melewati serangkaian negosiasi yang panjang dan kompleks, akhirnya disetujui oleh Trump, Presiden Meksiko Enrique Peña Nieto, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada November 2018, menggantikan peran NAFTA yang telah lama ada. Sebagai hasilnya, USMCA menjadi landasan bagi kerjasama perdagangan yang lebih modern dan relevan antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada, dengan potensi dampak yang signifikan terhadap ekonomi regional dan global.

Perjanjian Perdagangan Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) mewakili evolusi yang penting dari Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dengan dimulainya berlakunya pada 1 Juli 2020. Tujuan utama USMCA adalah untuk meningkatkan akses pasar, mengurangi tarif perdagangan, dan mempromosikan harmonisasi regulasi di antara ketiga negara anggota. Melalui proses negosiasi yang dimulai sejak tahun 2017, USMCA menggantikan NAFTA dan membawa perubahan signifikan dalam kerjasama perdagangan di wilayah Amerika Utara. Fokus utama reformasi USMCA adalah memperluas akses pasar bagi semua anggota, termasuk sektor-sektor baru seperti perdagangan digital, sambil juga berusaha untuk mencapai harmonisasi regulasi yang lebih baik. Dalam konteks teori neoliberalisme, pendekatan ini mencerminkan dorongan untuk liberalisasi perdagangan dan integrasi ekonomi yang lebih dalam di antara negara-negara tersebut. Evaluasi awal kinerja USMCA menunjukkan perubahan yang signifikan dalam aspek-aspek seperti perlindungan hak pekerja dan regulasi obat-obatan biologis, meskipun implementasinya masih akan menjadi ujian bagi efektivitasnya dalam meningkatkan kerjasama perdagangan dan memperkuat ekonomi di wilayah tersebut. Dengan demikian, USMCA muncul sebagai tonggak penting dalam kerjasama perdagangan Amerika Utara, menegaskan komitmen negara-negara anggota untuk memperkuat hubungan ekonomi dan mengatasi tantangan global dalam era perdagangan yang semakin terbuka dan terhubung.

Perjanjian Perdagangan USMCA (United States-Mexico-Canada Agreement) menggantikan NAFTA (North American Free Trade Agreement) dan membawa sejumlah perubahan yang mencolok yaitu:

1.Ketentuan Otomotif: Dalam USMCA, terdapat perubahan besar di sektor otomotif, termasuk peningkatan persyaratan konten lokal. Sekarang, minimal 75% dari konten kendaraan bermotor harus diproduksi di Amerika Utara untuk mendapatkan tarif bebas, naik dari 62,5% di NAFTA. Ada juga persyaratan baru yang menuntut sebagian produksi dilakukan oleh pekerja dengan upah lebih tinggi.

2.Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI): Perlindungan HKI diperkuat dalam USMCA, termasuk perpanjangan hak paten dan perlindungan yang lebih kuat bagi produsen obat.

3.Perdagangan Digital: USMCA mencakup bab baru tentang perdagangan digital, yang mengakomodasi kemajuan dalam teknologi informasi dan komunikasi sejak NAFTA. Bab ini termasuk komitmen untuk melindungi data lintas batas, menghapuskan tarif bea cukai pada produk digital, dan memperkuat perlindungan untuk pemrograman dan sumber daya digital.

4.Lingkungan dan Tenaga Kerja: USMCA memasukkan bab yang lebih kuat tentang lingkungan dan tenaga kerja daripada NAFTA, dengan kewajiban untuk menghentikan perdagangan ikan yang tidak sah, melindungi buruh migran, dan menghapus diskriminasi terhadap pekerja migran.

5.Kebijakan Perdagangan: USMCA membawa perubahan kebijakan perdagangan, termasuk peningkatan akses pasar bagi produk AS di Kanada dan Meksiko, serta perubahan dalam sektor pertanian seperti penghapusan subsidi ekspor susu Kanada.

Ini adalah beberapa perubahan utama yang dihadirkan oleh USMCA dibandingkan dengan NAFTA. Meskipun mempertahankan banyak aspek perdagangan yang ada di NAFTA, USMCA memperbaiki dan menyesuaikan beberapa aspek untuk mencerminkan perkembangan ekonomi, teknologi, dan kebutuhan sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun