- EPI
Para ahli ekonomi politik sangat tertarik pada analisis keuntungan dan kerugian yang timbul dari penerapan kebijakan tertentu. Ini memberi mereka pemahaman tentang dukungan dan oposisi terhadap kebijakan tersebut dari berbagai kelompok. Mereka juga mempelajari bagaimana individu dapat meningkatkan kepuasan mereka melalui keterlibatan dalam aktivitas politik. Faktor-faktor seperti modal dan tenaga kerja digunakan untuk memengaruhi proses politik dan menghasilkan kebijakan yang menguntungkan. Perilaku politik dalam suatu perekonomian dipengaruhi oleh:
1.Kepentingan:
- Ini mencakup kepentingan individu dan kelompok yang menggunakan kekuasaan untuk mempengaruhi kebijakan. Individu di dalam pemerintahan sering memprioritaskan kepentingan ekonomi dan politik pribadi untuk mempertahankan kekuasaan, sementara orang di luar pemerintahan lebih peduli dengan hasil dari kebijakan ekonomi yang diadopsi.
2.Gagasan:
- Gagasan dianggap berpengaruh penting terhadap kebijakan, bersama dengan kepentingan ekonomi dan politik. Individu dianggap sebagai pemilih rasional yang mampu menilai hasil dari berbagai pilihan yang tersedia bagi mereka.
- Ideologi memungkinkan seseorang untuk bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan keyakinan mereka. Memasukkan ideologi ke dalam model ekonomi memungkinkan beberapa tindakan politik dipandu oleh faktor-faktor selain kepentingan pribadi.
3.Institusi:
 - Aturan politik seperti Konstitusi menentukan bagaimana pemimpin dipilih dan kebijakan baru diimplementasikan. Institusi membantu membentuk insentif bagi individu dan kelompok dalam perekonomian, memengaruhi perilaku politik.
Negara dan aktor non-negara secara historis telah mengadopsi beberapa pendekatan berbeda terhadap ekonomi politik internasional:
1. Merkantilisme (Realisme):
