Mohon tunggu...
Marsha Devana Wahab
Marsha Devana Wahab Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Gadis biasa di khatulistiwa. Begundal yang manis. Pemberontak yang santun. Pemuda harapan bangsa. marshawahab@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Harga Mahal Keperawanan (Tulisan Iseng di Saat Luang)

23 Desember 2009   10:06 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:48 1073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini pernah saya post di Facebook.

Sekedar informasi saja.. :)

Selamat sore semuanya.

Apa kabar??

Alhamdulillah, hari ini, sebagian besar dari kita masih berkesempatan melihat matahari pagi. Melihat saja sudah merupakan anugerah terbesar bagi manusia. Dengan mata, Anda bisa menatap lawan bicara Anda, mengetahui, atau menebak-nebak, apakah orang itu sungguh-sungguh atau tidak, berbohong atau jujur. Anda-pun bisa melihat senyum bahagia pasangan Anda, menduga-duga apakah dia setia, dia selingkuh, atau tidak. Mata adalah jendela hati.

Suatu hari, saya sedang berada dirumah makan dekat kampus. Sendirian. Tidak biasa memang. Sebenarnya hari itu sudah tidak ada jam perkuliahan, namun karena saat itu akan diadakan rapat panitia pemilu Fakultas, saya nongkrong disana, sambil menunggu anggota panitia lainnya meng-sms saya untuk berkumpul. Sebelumnya saya sempat pergi ke sekretariat, tidak ada siapapun. Maklum, Indonesia. Apa sih yang nggak ngaret?

Benar-benar WIB.
Waktu Indonesia Berantakan.

Beberapa orang cewek sedang berbincang-bincang. Karena sendirian (tidak ada lawan bicara, tidak ada yang dibicarakan, tidak bisa bicara sendirian-salah2 saya dikira gila!). Saya mendengarkan pembicaraan mereka, sepatah-dua patah sajalah, tidak begitu konsentrasi mendengarkan juga, karena selain sedang ber-smsan dengan pacar saya, apa yang mereka bicarakan tidak cukup saya mengerti.

“Aku udah nangis-nangis didepan dia! Dia tetep mutusin aku!!” Salah satu dari mereka berseru dengan nada suara sedikit kesal.
“Terus gimana??” Cewek yang lain bertanya.
“Ya aku putus sama dia, udah kusmsin tapi dia nggak balas2”
“Sabar aja cari yang lain…” Teman si Cewek menenangkan.
“Aku maunya sama dia!” Si Cewek ngotot.

Wah.

Saya bergumam dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun