Setelah dirampok, Laura dan Marsha pun dikisahkan berpisah dan hidup masing-masing di kota Bruhl. Laura bekerja sebagai pencuci piring di restoran Italia, sementara Marsha menjadi pelayan kafe.
Setting Film yang Membuat Penonton Ikut Berpetualang
Pada film ini, Marsha lewat gestur tubuhnya yang alamiah sangat mendukung perannya sebagai seorang backpacker. Tak hanya itu, kepribadianya yang supel dan asik kerap membawanya mudah bepergian ke berbagai tempat. Dan ia pun berhasil menunjukan dengan baik dalam perannya.
Petualangan yang dimulai dari awal mereka berangkat ke Eropa sampai menyambung hidup menjadi pekerja restoran, membuat penonton larut akan perjalanan yang mereka lalui.
Puncak film ini terlihat saat Laura dan Marsha mulai beradu mulut di sebuah bangunan tak berpenghuni di Eropa. Di sana, mereka saling bertikai mengenai alasan masing-masing mengapa mereka ingin pergi ke Eropa. Dari pertikaian ini, tersingkaplah rahasia-rahasia yang sebelumnya tidak pernah mereka ungkapkan satu sama lain.
Penyajian adegan-adegan tersebut membayar kesetiaan penonton yang sudah mengikuti perjalanan mereka dari awal. Bertumpu pada "kebetulan" yang dialami masing-masing tokoh, menjadikan petualangan ini semakin seru untuk ditonton.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H