Sesuai dengan namanya, Sabyan Gambus mendeklarasikan kelompok mereka sebagai kelompok yang membawakan aliran musik Gambus. Gambus merupakan aliran musik yang memiliki identitas Islam di dalamnya. Hal ini juga didukung dengan instrumen yang kerap dipakai yaitu seperangkat rebana atau marwas, gendang kecil dengan kedua sisisnya tertutup membran (jenis kulit) yang dipukul dengan tangan (hand drum) Mukarran dalam Rosyid & Lussiyandari (2020:28). Selain itu, musik Gambus juga kerap diperdengarkan di acara-acara penting seperti pernikahan dan acara keagamaan. Sama halnya dengan Sabyan Gambus, musik mereka juga diperdengarkan saat acara-acara penting yang serupa.
Kemudian jika kita melihat dari sisi historis munculnya musik Gambus, awalanya musik ini berasal dari Negeri Arab. Di abad ke-19, orang Persia dan Arab berdagang di Kepulauan Melayu. Mereka juga turut membawa instrumen Gambus di kapal-kapal yang mereka tumpangi untuk menjadi hiburan pribadi selama perjalanan. Dari situlah musik Gambus ini diperkenalkan ketika berdagang di sepanjang Kepulauan Melayu. Masuknya Gambus di Indonesia juga beriringan dengan masuknya Islam ke berbagai daerah di Indonesia. Sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa musik gambus berkaitan dengan agama Islam dan Sabyan Gambus merupakan kelompok musik yang beridentitaskan agama tersebut.
Identitas keislaman yang kedua dapat dilihat dari lirik lagu yang mereka bawakan. Sabyan Gambus memiliki dua tipe ketika mengunggah kontennya ke Youtube, pertama membawakan karya hasil produksi mereka sendiri, kedua adalah cover. Semua lagu yang mereka bawakan mengandung lirik-lirik Islamiah. Contohnya dalam lagu berjudul Deen Assalam berikut:
Abtahiyyat wabsalam
Ansyuru ahlal kalam jainuddin yahtirom
Abmahabbat wabtisam
Ansyuru bainil anam hadahu din assalam
Berdasarkan penggalan lirik di atas, dapat disimpulkan bahwa Sabyan Gambus memang melekatkan dirinya dengan identitas agama Islam. Dalam praktiknya pun, mereka juga menekankan beberapa hal "Keislaman" dalam liriknya, seperti pengucapan kata "Allah" yang merupakan Tuhan bagi umat Islam. Serta Al-Quran yang merupakan kitab suci umat Muslim. Dari sisi tersebut juga Sabyan Gambus menunjukkan identitas Islamnya.
Identitas keislaman lainnya juga dapat kita lihat dari cara berpakaian atau style yang mereka gunakan. Dalam hal ini, yang terlihat sangat mencolok adalah pakaian si vokalis utama, Nissa Sabyan. Sebagai seorang perempuan Muslim, ia menunjukkan identitas keagamannya melalui hijab yang ia gunakan. Selain itu, ia juga selalu menggunakan pakaian yang menutup aurat. Dua aspek diatas, menunjukkan identitas keislaman Sabyan Gambus sebagai kelompok muslim beraliran Islam.
Sabyan Gambus sangat identik dengan Islam karena citra keislamannya yang tercermin dan terepresentasikan dari berbagai sisi. Sabyan Gambus juga menjadi titik kontestasi identitas yang berlangsung dalam budaya pop islam di Indonesia.