Era digital telah membawa perubahan yang signifikan di berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal komunikasi, pembelajaran, dan pekerjaan. Adanya teknologi menjadi elemen penting dalam mendukung kemajuan sosial dan ekonomi. Namun, tidak semua kelompok dalam masyarakat dapat mengikuti perkembangan ini. Beberapa kelompok, seperti komunitas di daerah pedesaan, para pelaku usaha tradisional, dan orang lanjut usia, sering kali mengalami kesulitan besar dalam beradaptasi dengan dunia digital. Ketidakmampuan ini menyebabkan adanya kesenjangan digital yang memengaruhi berbagai sektor kehidupan.
Tulisan ini akan menguraikan penyebab utama kesulitan dalam beradaptasi dengan teknologi di kalangan masyarakat yang tertinggal, dampak yang ditimbulkan, serta solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman digital mereka.
Penyebab kesulitan dalam beradaptasi:
1. Masyarakat Perdesaan
Orang-orang yang tinggal di area pedesaan sering kali menghadapi keterbatasan dalam infrastruktur digital. Beberapa masalah yang mereka hadapi meliputi:
Keterbatasan akses internet. Banyak wilayah pedesaan yang belum terhubung dengan jaringan internet yang layak.
Tingkat pendidikan yang rendah. Sebagian besar penduduk di pedesaan tidak memiliki pemahaman dasar mengenai teknologi.
Kurangnya pelatihan keterampilan digital. Keberadaan program pelatihan teknologi di desa sangat minim sehingga membuat masyarakat kesulitan memahami manfaat teknologi.
Dampaknya, masyarakat pedesaan sering kehilangan kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Mereka tidak bisa mengakses informasi penting, mengikuti pendidikan daring, atau mengembangkan potensi ekonomi melalui pemanfaatan teknologi.
2. Pelaku Usaha Tradisional
Para pelaku usaha kecil dan tradisional, seperti pedagang pasar atau pengrajin, juga menghadapi banyak tantangan dalam memanfaatkan teknologi. Beberapa penyebabnya antara lain: